Diet seringkali gagal, karena orang sering salah memahami tentang diet sehingga salah kaprah ketika menjalankannya. Padahal, dengan diet yang benar, anda tidak perlu kelaparan atau berpantang makanan.
Banyak orang menjalankan diet dengan cara yang salah. Mereka mengurangi makan dengan cara yang ekstrim sehingga seringkali merasa kelaparan. Selain itu menghindari berbagai makanan yang terbuat dari daging. Padahal diet tidaklah harus kelaparan dan harus berpantang daging.
Karena itu, sebaiknya anda berhati-hati dengan program diet yang sedang anda lakukan. Sebab, ketika anda semakin ketat terhadap program yang dilakukan bisa jadi Anoreksia menghampiri anda, atau malah menimbulkan obesitas yang baru.
Kondisi jiwa seseorang yang tidak stabil merupakan sarana awal bagi masuknya penyakit Anoreksia yang lebih lengkapnya disebut Anoreksia Nervosa. Kelainan ini terutama menyerang bagi mereka yang hidup berkecukupan atau masuk golongan sosial-ekonomi menengah ke atas.
Meski Anoreksi bisa bersifat ringan dan sementara atau berat dan berlangsung lama, tetap harus diperhatikan bagi yang sedang melakukan diet. Penderita anoreksia selalu berpikir apabila ia makan maka makanan yang masuk kedalam tubuh akan menyebabkan tubuhnya menjadi gemuk. Untuk itu, ia lebih baik tidak makan karena takut berat badannya bertambah.
Ciri lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan darahnya rendah, sehingga penderita tampak lesu dan pucat, napas pendek-pendek, dada sakit, kedinginan,cepat merasa lelah, gampang emosi dan lesu.
Penyakit yang 95% penderitanya adalah wanita ini juga ditandai dengan perubahan gambaran tubuh, ketakutan yang sangat luar biasa akan kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal, hilangnya siklus menstruasi pada wanita.
Maka, lebih tepat dapat dikatakan Anoreksia Nervosa lebih ke arah penyakit jiwa, di mana orang yang menderita anoreksi nervosa diawali adanya gangguan psikologis lantaran takut berat badannya bertambah gemuk.
Problema yang dihadapi penderita anoreksia adalah masalah penampilan tubuh. Setiap kali ia mengaca ke cermin, meskipun tubuhnya sudah cukup ideal, masih saja merasa atau menilai bahwa dirinya terlalu gemuk. Sehingga anoreksia dapat dikategorikan sebagai penyakit jiwa akibat pemahaman tentang diet yang salah.
Di samping itu, efek lain dari pemahaman yang salah tentang diet akan membawa risiko kegemukan di kemudian hari. Semakin ketat melakukan diet, semakin besar risiko kegemukan yang akan dialami.
Penyebabnya, kemungkinan adanya gangguan metabolisme tubuh karena diet yang dilakukan sejak dini. Dengan melakukan diet, apalagi diet berat yang mengurangi asupan kalori besar, akan membuat metabolisme tubuh tidak efisien. Energi yang keluar akan dikurangi. Akhirnya semakin sulit menurunkan berat badan. Itulah sisi negatif dengan melakukan diet ketat, untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Idealnya, penurunan berat badan jangan melebihi 2 kg setiap minggunya.
Dari penelitian terlihat, remaja yang melakukan diet sebelum mereka berusia 14 tahun, dua pertiga dari mereka mempunyai kemungkinan hingga dua kali lipat untuk melakukan diet lebih dari 20 kali dibanding dengan mereka yang melakukan diet di usia lebih dewasa. Dan delapan dari sepuluh remaja yang melakukan diet sebelum usia 14 tahun, tidak dapat mempertahankan penurunan berat badannya secara permanen.
Berat badan berlebih hingga kegemukan memang tidak baik untuk kesehatan dan berisiko menderita banyak penyakit. Tapi dengan melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan secara cepat dalam waktu singkat, apalagi tidak ditunjang dengan gizi yang sesuai, akan berakibat buruk juga.
Karena itu, sebelum melakukan diet, kenali lebih dahulu tubuh anda, apakah anda termasuk yang mengalami overweight (kelebihan berat badan) atau obesitas (kegemukan). Sebab, kedua hal tersebut berbeda dalam penanganannya. Overweight, seseorang hanya mengalami peningkatan berat pada tubuhnya beberapa kilo dari berat ideal. Sedangkan, obesitas, berat badan seseorang benar-benar sudah jauh melampaui berat badan orag yang mengalami overweight.
Cara terbaik, anda berkonsultasi dengan ahli gizi yang berpraktek di klinik atau rumah sakit-sakit. Ahli gizi akan memberikan tuntunan makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi dan berapa jumlah takaran yang tepat untuk setipa harinya. Dari daftar yang diberikan oleh ahli gizi, anda tinggal memilih kira-kira jenis makanan apa yang anda sukai.
Di samping itu, jangan lupa untuk berolahraga, baik hanya berjalan kaki atau bermain dalam game seperti sepakbola, badminton, tenis dan lain sebagainua. Sebab, semakin banyak beergerak dan mengeluarkan keringat, maka semakin banyak pula lemak di dalam tubuh yang terbakar.
Berikut tip diet agar anda tetap sehat:
a. Jika Anda makan burger, tambahkan salad tomat, wortel, dan selada kaya akan vitamin C dan E dan beta karoten. Semuanya mencegah efek dari lemak jenuh dan kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Penelitian membuktikan 4 jam setelah makan makanan tinggi lemak, sel-sel darah ikut membentuk penggumpalan darah yang kemudian melekat pada pembuluh darah dan arteri akan mengeras. Tetapi sepanjang kita makan sayur-sayuran, lemak yang menyebabkan reaksi tidak sehat ini akan berkurang sebanyak 50%.
b. Pilihlah makanan yang berwarna. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna-warni tidak hanya mengandung vitamin dan mineral. Juga berisi phytochemical, yakni zat dasar tanaman yang dapat melawan penyakit. Tomat mengandung lycopene dan antioksidan yang dapat melawan kanker rahim, kanker payudara, penyakit jantung dan osteoporosis. Risiko terkena stroke turun 6% bila setiap hari Anda memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
c. Perbanyak makan ikan salmon dan tuna, kedua jenis ikan ini mengandung asam lemak Omega 3 yang dapat mencegah penyakit jantung. Asam lemak juga dapat ditemukan pada minyak zaitun dan kacang almond.
d. Kurangi asupan kalori, metabolisme tubuh tergantung pada kalori yang kita bakar. Dengan bertambahnya usia berkurang pula kalori yang kita perlukan. Artinya bertambah tua usia, maka kita tidak membutuhkan kalori yang terlalu banyak. Penelitian membuktikan wanita berusia 19 sampai 40 tahun membutuhkan 9200 kalori/hari dan di atas 40 tahun hanya perlu 6700 kalori.
Jumat, 14 Desember 2007
Teh lindungi jantung
Banyak orang tahu teh adalah minuman obat yang baik bagi kesehatan tubuh. Tak hanya mencegah kanker, teh juga bisa mencegah penyakit jantung. Tapi, bagaimana kalau kemudian tetap mengalami sakit jantung? Minuman herbal ini ternyata masih bermanfaat.
Sebuah hasil studi melaporkan, kebiasaan minum teh dalam jumlah banyak bisa menurunkan resiko kematian setelah mengalami serangan jantung, demikian menurut satu studi.
Studi yang melibatkan 1.900 penderita sakit jantung pada kisaran usia 60 tahunan, yang dibagi dalam tiga kategori. 1.019 responden dimasukkan dalam kelompok yang bukan peminum teh, 615 orang masuk dalam kelompok jarang minum teh dan 266 peminum teh berat.
Dalam kurun waktu empat tahun sekitar 313 responden yang tak pernah minum teh meninggal karena sakit jantung, sementara mereka yang banyak mengkonsumsi teh mengalami penurunan terserang sakit jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation ini menyebutkan bahwa risiko penurunan sakit jantung hanya 44 persen. Konsumsi teh dianggap banyak bila mencapai 19 cangkir per minggu. Seseorang disebut peminum teh bila dia minum kurang dari 14 cangkir. Angka kematian pun turun hingga 28 persen. Sayang, studi ini hanya mengamati segala penyebab kematian, tak hanya akibat sakit jantungnya.
"Harus diakui, hubungan antara minum teh dan kematian serta daya tahan seseorang setelah serangan jantung ini sangat dramatis. Namun keuntungan minum teh secara rutin sangat dirasakan pasien penyakit jantung," kata dr Kenneth Mukamal, peneliti asal Israel dari Beth Israel Deaconess Medical Centre di Boston.
Memang, minum teh secara teratur akan menurunkan risiko serangan jantung meski mekanismenya belum jelas. Diduga, hal ini berhubungan dengan flavonoid, antioksidan alami yang ditemukan pada beberapa tumbuhan, termasuk teh, selain juga ditemukan dalam sayur dan buah-buahan seperti apel, bawang dan brokoli.
Sebuah hasil studi melaporkan, kebiasaan minum teh dalam jumlah banyak bisa menurunkan resiko kematian setelah mengalami serangan jantung, demikian menurut satu studi.
Studi yang melibatkan 1.900 penderita sakit jantung pada kisaran usia 60 tahunan, yang dibagi dalam tiga kategori. 1.019 responden dimasukkan dalam kelompok yang bukan peminum teh, 615 orang masuk dalam kelompok jarang minum teh dan 266 peminum teh berat.
Dalam kurun waktu empat tahun sekitar 313 responden yang tak pernah minum teh meninggal karena sakit jantung, sementara mereka yang banyak mengkonsumsi teh mengalami penurunan terserang sakit jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation ini menyebutkan bahwa risiko penurunan sakit jantung hanya 44 persen. Konsumsi teh dianggap banyak bila mencapai 19 cangkir per minggu. Seseorang disebut peminum teh bila dia minum kurang dari 14 cangkir. Angka kematian pun turun hingga 28 persen. Sayang, studi ini hanya mengamati segala penyebab kematian, tak hanya akibat sakit jantungnya.
"Harus diakui, hubungan antara minum teh dan kematian serta daya tahan seseorang setelah serangan jantung ini sangat dramatis. Namun keuntungan minum teh secara rutin sangat dirasakan pasien penyakit jantung," kata dr Kenneth Mukamal, peneliti asal Israel dari Beth Israel Deaconess Medical Centre di Boston.
Memang, minum teh secara teratur akan menurunkan risiko serangan jantung meski mekanismenya belum jelas. Diduga, hal ini berhubungan dengan flavonoid, antioksidan alami yang ditemukan pada beberapa tumbuhan, termasuk teh, selain juga ditemukan dalam sayur dan buah-buahan seperti apel, bawang dan brokoli.
buah dan sayur penting untuk tulang
Studi membuktikan bahwa buah bermanfaat bagi tubuh, jadi menambahkan pisang, melon dan kentang dalam setiap menu makanan Anda bisa mencegah osteoporosis terutama bagi mereka yang sangat menyukai makanan asin. Kalium yang terkandung dalam buah akan bereaksi terhadap efek negatif dari diet kaya garam.
"Caranya dengan mencegah resorbsi (penyerapan) tulang yang timbul secara berlebihan," kata dr Deborah Sellmeyer, asisten guru besar endokrinologi dan metabolisme dari Univesity of California, San Fransisco.
Tentu, Sellmeyer tak begitu saja menyarankan para wanita mengkonsumsi suplemen kalium yang saat ini banyak tersedia. Dia menegaskan, konsumsi makanan kaya garam bisa menyebabkan pengeroposan tulang.
"Biasanya, diet kaya garam dihubungkan dengan tekanan darah tinggi dan stroke," tuturnya.
Menurut national Osteoporosi Foundation sekitar 44 juta penduduk Amerika berusia lebih dari 50 tahun mengalami osteoporosis, dalam hal ini wanita beresiko lebih tinggi. Namun bukan berarti pria tak mengalaminya.
Banyak yang paham bahwa kalsium dan vitamin D penting untuk memperkuat tulang, sayang pentingnya kalium belum banyak yang tahu, padahgal kalium juga ikut berperan memperlambat osteoporois.
Studi ini melibatkan 60 wanita pasca menopause. Selama tiga minggu responden menjalani diet rendah garam dan yakni hanya 2 gram sehari, kurang dari dari 6 gram atau lebih sekitar 1,5 sendok teh. Ini sesuai dengan rekomondasi departemen kesehatan setempat.
Lantas dilakukan penelitian terhadap responden. Pertama, diukur kalsium yang terbuang saat buang air kecil dan jumlah protein NTX yang hilang akibat pengeroposan tulang. Kemudian responden diminta menjalani diet kaya garam, yakni 9 gram sehari selama sebulan. Jumlah umum yang dikonsumsi warga Amerika.
Separo di antara responden yang mengkonsumsi suplemen kalsium sementara yang lain diberi plasebo (pil kosong). Dari hasil yang didapat Sellmeyer menganalisa bahwa kalium terbukti melindungi, bahkan kalsium yang hilang juga lebih sedikit dibanding sekedar diet rendah garam.
Wanita yang tak mengkonsumsi kalium tapi meneruskan diet kaya garam akan kehilangan kalsium dan protein lebih banyak daripada yang mengkonsumsi kalium. Ini menunjukkan bahwa konsumsi lebih banyak garam akan meningkatkan pengeroposan tulang.
Jadi diet kaya garam akan menarik kalsium keluar dari tulang, tapi kalium justru membatasi kerusakan tersebut. Karena itu wanita disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur 7-8 porsi sehari. Ini dianggap lebih mudah daripada mengurangi garam dalam asupan makanan sehari-hari.
"Caranya dengan mencegah resorbsi (penyerapan) tulang yang timbul secara berlebihan," kata dr Deborah Sellmeyer, asisten guru besar endokrinologi dan metabolisme dari Univesity of California, San Fransisco.
Tentu, Sellmeyer tak begitu saja menyarankan para wanita mengkonsumsi suplemen kalium yang saat ini banyak tersedia. Dia menegaskan, konsumsi makanan kaya garam bisa menyebabkan pengeroposan tulang.
"Biasanya, diet kaya garam dihubungkan dengan tekanan darah tinggi dan stroke," tuturnya.
Menurut national Osteoporosi Foundation sekitar 44 juta penduduk Amerika berusia lebih dari 50 tahun mengalami osteoporosis, dalam hal ini wanita beresiko lebih tinggi. Namun bukan berarti pria tak mengalaminya.
Banyak yang paham bahwa kalsium dan vitamin D penting untuk memperkuat tulang, sayang pentingnya kalium belum banyak yang tahu, padahgal kalium juga ikut berperan memperlambat osteoporois.
Studi ini melibatkan 60 wanita pasca menopause. Selama tiga minggu responden menjalani diet rendah garam dan yakni hanya 2 gram sehari, kurang dari dari 6 gram atau lebih sekitar 1,5 sendok teh. Ini sesuai dengan rekomondasi departemen kesehatan setempat.
Lantas dilakukan penelitian terhadap responden. Pertama, diukur kalsium yang terbuang saat buang air kecil dan jumlah protein NTX yang hilang akibat pengeroposan tulang. Kemudian responden diminta menjalani diet kaya garam, yakni 9 gram sehari selama sebulan. Jumlah umum yang dikonsumsi warga Amerika.
Separo di antara responden yang mengkonsumsi suplemen kalsium sementara yang lain diberi plasebo (pil kosong). Dari hasil yang didapat Sellmeyer menganalisa bahwa kalium terbukti melindungi, bahkan kalsium yang hilang juga lebih sedikit dibanding sekedar diet rendah garam.
Wanita yang tak mengkonsumsi kalium tapi meneruskan diet kaya garam akan kehilangan kalsium dan protein lebih banyak daripada yang mengkonsumsi kalium. Ini menunjukkan bahwa konsumsi lebih banyak garam akan meningkatkan pengeroposan tulang.
Jadi diet kaya garam akan menarik kalsium keluar dari tulang, tapi kalium justru membatasi kerusakan tersebut. Karena itu wanita disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur 7-8 porsi sehari. Ini dianggap lebih mudah daripada mengurangi garam dalam asupan makanan sehari-hari.
khasiat teh dan madu
Tak banyak yang menyadari tradisi minum teh yang biasa dilakukan orang Inggris jaman dulu memiliki efek baik bagi kesehatan. Riset terbaru yang dirilis awal Maret memberikan solusi bahwa mencampur teh hijau dan madu terbukti efektif menurunkan bakteri penyebab penyakit (patogen) dalam daging yang kita konsumsi.
"Hasil riset yang kami lakukan menunjukkan campuran teh melati dan madu atau teh hijau dan madu memiliki aktifitas mikrobial yang tinggi," jelas pemimpin riset Daniel Fung, profesor dari Kansas State University.
Studi dilakukan pada medium cair dengan menggunakan ekstrak teh dan madu yang terbukti bisa mengurangi bakteri Listeria monocytogenes dan E. coli O157:H7. Listeria adalah bakteri berbahaya yang ditemukan pada susu mentah, es krim, keju lunak, dan daging ikan mentah/asap. Pada medium cair, komponen jadi mudah berinteraksi dengan organisme.
Peneliti juga meneliti makanan padat, yang termasuk jenis medium yang sulit untuk mencari reaksi komponen-komponen yang menghalangi perkembangan bakteri patogen.
Dalam riset tersebut, peneliti menggunakan irisan tipis daging dada kalkun, yang diberi campuran teh melati dan madu kental, hasilnya tingkat bakteri Listeria monocytogenes turun 10 sampai 20 persen, presentase yang sama juga ditemukan saat campuran teh dan madu digunakan pada hot dog. Kadar pengurangan tertinggi ditemukan pada hot dog yang mengandung sodium lactate, potassium lactate dan sodium diacetate.
"Dalam hot dog jenis itu campuran teh dan madu bisa menekan pertumbuhan patogen, dibanding hot dog yang tak mengandung komponen tersebut," papar Fung yang menambahkan bahwa hot dog masih mengalami pengurangan patogen setelah 14 hari masa pecobaan.
Demi alasan kesehatan Fung menganjurkan teh sebagai minuman yang wajib dikonsumsi setiap hari, terlebih bagi mereka yang menyukai makan daging dan sayuran mentah untuk selau menyertakan paduan teh dan madu saat mengolah makanan yang akan disantap mentah.
"Biasakanlah untuk menggunakan teh dan madu saat mencuci daging mentah untuk membuang komponen asing yang berbahaya bagi kesehatan. Dan akan lebih baik jika Anda menggunakan bahan alami daripada menggunakan asam laktat," tambah Fung, seperti dilansir dari Newswise, Jumat (02/07).
"Hasil riset yang kami lakukan menunjukkan campuran teh melati dan madu atau teh hijau dan madu memiliki aktifitas mikrobial yang tinggi," jelas pemimpin riset Daniel Fung, profesor dari Kansas State University.
Studi dilakukan pada medium cair dengan menggunakan ekstrak teh dan madu yang terbukti bisa mengurangi bakteri Listeria monocytogenes dan E. coli O157:H7. Listeria adalah bakteri berbahaya yang ditemukan pada susu mentah, es krim, keju lunak, dan daging ikan mentah/asap. Pada medium cair, komponen jadi mudah berinteraksi dengan organisme.
Peneliti juga meneliti makanan padat, yang termasuk jenis medium yang sulit untuk mencari reaksi komponen-komponen yang menghalangi perkembangan bakteri patogen.
Dalam riset tersebut, peneliti menggunakan irisan tipis daging dada kalkun, yang diberi campuran teh melati dan madu kental, hasilnya tingkat bakteri Listeria monocytogenes turun 10 sampai 20 persen, presentase yang sama juga ditemukan saat campuran teh dan madu digunakan pada hot dog. Kadar pengurangan tertinggi ditemukan pada hot dog yang mengandung sodium lactate, potassium lactate dan sodium diacetate.
"Dalam hot dog jenis itu campuran teh dan madu bisa menekan pertumbuhan patogen, dibanding hot dog yang tak mengandung komponen tersebut," papar Fung yang menambahkan bahwa hot dog masih mengalami pengurangan patogen setelah 14 hari masa pecobaan.
Demi alasan kesehatan Fung menganjurkan teh sebagai minuman yang wajib dikonsumsi setiap hari, terlebih bagi mereka yang menyukai makan daging dan sayuran mentah untuk selau menyertakan paduan teh dan madu saat mengolah makanan yang akan disantap mentah.
"Biasakanlah untuk menggunakan teh dan madu saat mencuci daging mentah untuk membuang komponen asing yang berbahaya bagi kesehatan. Dan akan lebih baik jika Anda menggunakan bahan alami daripada menggunakan asam laktat," tambah Fung, seperti dilansir dari Newswise, Jumat (02/07).
Ayo hidup sehat!!!
Seperti kita ketahui, hidup sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang. Dalam memperoleh kesehatan yang optimal perlu didukung dengan pola makan dan pola hidup yang sehat. Diantara upaya agar tampil sehat, dan bugar, yaitu dengan menerapkan pola hidup alami (back to nature) dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip 3G, yaitu Gizi seimbang, Gerak badan, dan Gaya hidup sehat.
Keseimbangan asupan gizi yang terkandung dalam makanan dan minuman
sangat penting. Gizi tidak hanya harus lengkap tapi juga harus
seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh. Apabila asupan gizi kurang dari
batas minimum akan timbul masalah kurang gizi, misalnya kurang
protein
menyebabkan penyakit busung lapar/busung air yang ditandai dengan
bengkak-bengkak seluruh tubuh.
Demikian pula dengan batas angka maksimum, juga tidak boleh
dilampaui,
karena akan timbul masalah seperti kelebihan berat badan (obesitas),
diabetes mellitus, asam urat tinggi, kolester tinggi, dan lain-lain.
Asam urat atau rematik pirai atau gout ditandai dengan adanya kadar
asam urat dalam darah tinggi, hal ini disebabkan karena pembentukan
asam urat berlebih dan kurangnya pengeluaran asam urat melalui
ginjal.
Penyakit ini ditandai dengan peradangan sendi dan adanya tonjolan
asam
urat terutama pada ibu jari kaki, punggung kaki, siku dan lutut.
Makanan yang banyak mengandung zat purin seperti melinjo, jeroan,
bayam, dapat memicu kambuhnya penyakit asam urat.
Batu ginjal juga dapat disebabkan oleh asam urat dan kalsium yang
mengendap dalam ginjal dan membentuk kristal/batu, dan kurang minum
air putih.
Kolesterol tinggi disebabkan karena makan berlebihan terutama
konsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi seperti
jeroan, kuning telur, makanan manis, santan, makanan cepat saji, dan
lain-lain. Semua senyawa lemak ini diserap tubuh dari usus ke dalam
darah. Kadar kolesterol dan trigliserida yang berlebihan di dalam
darah berperan dalam memicu penyakit pembuluh darah yang disebut
aterosklerosis yang menimbulkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minuman
beralkohol, penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba), sering
stress dan defresi, rentan terhadap serangan penyakit.
Tubuh sehat menjadi barang mahal, oleh karena itu upaya sehat alami
dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan baik sangat dibutuhkan.
Berikut beberapa contoh tumbuhan berkhasiat obat yang dapat
digunakan
untuk mengatasi gangguan kesehatan.
1. MENGKUDU (Morinda citrifolia)
Khasiat : hipertensi, kolesterol tinggi, mencegah penyakit jantung,
asam urat, rematik, dan lain-lain.
2. TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Khasiat : meningkatkan stamina, melindungi hati, menambah napsu
makan,
mengatasi radang lambung, dan lain-lain.
3. KUNYIT (Curcuma domestica)
Khasiat : antiradang, sakit kuning, hepatitis, radang lambung,
kolesterol tinggi, dan lain-lain
4. JAHE (Zingiber officinale)
Khasiat : meningkatkan stamina, batuk, bronkhitis, rematik, sesak
napas, dan lain-lain.
5. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat ; antiradang, anti-infeksi, penawar racun, TBC paru,
bronkhitis, antikanker, kencing manis, asam urat, dan lain-lain.
6. DAUN SALAM (Eugenia polyantha)
Khasiat : kolesterol tinggi, hipertensi, asam urat, kencing manis,
dll.
7. DAUN DEWA (Gynura segetum)
Khasiat : melancarkan sirkulasi darah, mencegah jantung koroner dan
stroke, kolesterol tinggi, dan lain-lain.
8. Lidah Buaya (Aloe vera)
Khasiat : antiradang, kencing manis, radang lambung, rematik, sakit
kepala, dll.
9. Pegagan (Centella asiatica)
Khasiat : flek paru, TBC, batuk, batuk darah, hipertensi,
pembengkakan
hati, menetralkan racun, meningkatkan daya ingat, dan lain-lain.
Keseimbangan asupan gizi yang terkandung dalam makanan dan minuman
sangat penting. Gizi tidak hanya harus lengkap tapi juga harus
seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh. Apabila asupan gizi kurang dari
batas minimum akan timbul masalah kurang gizi, misalnya kurang
protein
menyebabkan penyakit busung lapar/busung air yang ditandai dengan
bengkak-bengkak seluruh tubuh.
Demikian pula dengan batas angka maksimum, juga tidak boleh
dilampaui,
karena akan timbul masalah seperti kelebihan berat badan (obesitas),
diabetes mellitus, asam urat tinggi, kolester tinggi, dan lain-lain.
Asam urat atau rematik pirai atau gout ditandai dengan adanya kadar
asam urat dalam darah tinggi, hal ini disebabkan karena pembentukan
asam urat berlebih dan kurangnya pengeluaran asam urat melalui
ginjal.
Penyakit ini ditandai dengan peradangan sendi dan adanya tonjolan
asam
urat terutama pada ibu jari kaki, punggung kaki, siku dan lutut.
Makanan yang banyak mengandung zat purin seperti melinjo, jeroan,
bayam, dapat memicu kambuhnya penyakit asam urat.
Batu ginjal juga dapat disebabkan oleh asam urat dan kalsium yang
mengendap dalam ginjal dan membentuk kristal/batu, dan kurang minum
air putih.
Kolesterol tinggi disebabkan karena makan berlebihan terutama
konsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi seperti
jeroan, kuning telur, makanan manis, santan, makanan cepat saji, dan
lain-lain. Semua senyawa lemak ini diserap tubuh dari usus ke dalam
darah. Kadar kolesterol dan trigliserida yang berlebihan di dalam
darah berperan dalam memicu penyakit pembuluh darah yang disebut
aterosklerosis yang menimbulkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minuman
beralkohol, penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba), sering
stress dan defresi, rentan terhadap serangan penyakit.
Tubuh sehat menjadi barang mahal, oleh karena itu upaya sehat alami
dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan baik sangat dibutuhkan.
Berikut beberapa contoh tumbuhan berkhasiat obat yang dapat
digunakan
untuk mengatasi gangguan kesehatan.
1. MENGKUDU (Morinda citrifolia)
Khasiat : hipertensi, kolesterol tinggi, mencegah penyakit jantung,
asam urat, rematik, dan lain-lain.
2. TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Khasiat : meningkatkan stamina, melindungi hati, menambah napsu
makan,
mengatasi radang lambung, dan lain-lain.
3. KUNYIT (Curcuma domestica)
Khasiat : antiradang, sakit kuning, hepatitis, radang lambung,
kolesterol tinggi, dan lain-lain
4. JAHE (Zingiber officinale)
Khasiat : meningkatkan stamina, batuk, bronkhitis, rematik, sesak
napas, dan lain-lain.
5. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat ; antiradang, anti-infeksi, penawar racun, TBC paru,
bronkhitis, antikanker, kencing manis, asam urat, dan lain-lain.
6. DAUN SALAM (Eugenia polyantha)
Khasiat : kolesterol tinggi, hipertensi, asam urat, kencing manis,
dll.
7. DAUN DEWA (Gynura segetum)
Khasiat : melancarkan sirkulasi darah, mencegah jantung koroner dan
stroke, kolesterol tinggi, dan lain-lain.
8. Lidah Buaya (Aloe vera)
Khasiat : antiradang, kencing manis, radang lambung, rematik, sakit
kepala, dll.
9. Pegagan (Centella asiatica)
Khasiat : flek paru, TBC, batuk, batuk darah, hipertensi,
pembengkakan
hati, menetralkan racun, meningkatkan daya ingat, dan lain-lain.
serat itu penting!
DEWASA ini pola makan modern sering dihubungkan dengan tingginya kolesterol yang berasal dari pangan hewani. Kolesterol adalah pemicu munculnya penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Salah satu upaya untuk menekan tingginya kolesterol darah adalah dengan meningkatkan konsumsi serat larut-yang tidak dapat dicerna, namun larut dalam air panas.
Di dalam saluran pencernaan serat larut ini akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat larut akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Konsumsi serat makanan, khususnya serat tak larut (tak dapat dicerna dan tidak larut dalam air panas) menghasilkan kotoran yang lembek. Dalam hal ini diperlukan kontraksi otot yang rendah untuk mengeluarkan feses dengan lancar. Kekurangan serat akan menyebabkan tinja menjadi keras dan diperlukan kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya, hal ini sering kali menyebabkan konstipasi atau keadaan sulit buang air besar. Bila hal itu berlangsung terus-menerus maka otot menjadi lelah dan lemah sehingga muncul penyakit diverticulosis. Penyakit ini dicirikan oleh penonjolan bagian luar usus berbentuk bisul dan disertai peradangan atau infeksi.
Di samping sisi baiknya, serat juga mempunyai beberapa hal yang bersifat negatip. Serat menjadi penyebab ketidaktersediaan beberapa zat gizi. Sebagai contoh vitamin D mungkin terganggu penyerapannya karena kehadiran serat. Dalam hal ini serat berpengaruh terhadap pengikatan asam empedu, yang berperan besar dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Kalau lemak terhambat penyerapannya maka vitamin larut lemak (vitamin D) juga akan terhambat penyerapannya.
Enzim protease yang berperan dalam pencernaan protein bisa terganggu karena kehadiran serat. Penurunan aktivitas enzim tersebut diduga disebabkan oleh pengikatan atau interaksi dengan serat makanan. Pada intinya gizi yang kita konsumsi mempunyai nilai plus-minus. Di satu sisi ada peran positif dan di sisi lain ada fungsi negatif yang tak terelakkan. Konsumsi gizi seimbang niscaya akan mendatangkan manfaat positip lebih banyak bagi tubuh kita.
Sayuran dan buah-buahan adalah sumber serat makanan yang paling mudah dijumpai dalam menu masyarakat. Sayuran bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah atau telah diproses melalui perebusan. Hasil penelitian seorang mahasiswa IPB (Titi Rahayu, 1990) menunjukkan bahwa serat makanan dalam sayuran yang dimasak justru meningkat dibandingkan sayuran mentah.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa sayuran yang direbus dengan air menghasilkan kadar serat makanan paling tinggi (6,40%), disusul sayuran kukus (6,24%), sayuran masak santan (5,98%), dan sayuran mentah (5,97%). Proses pemasakan akan menghilangkan beberapa zat gizi sehingga berat sayuran menjadi lebih kecil berdasarkan berat keringnya. Proses pemasakan juga menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan yang dalam analisis gizi terhitung sebagai serat makanan. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan sayuran yang telah dimasak mempunyai kandungan serat makanan lebih tinggi.
Di negara maju seperti AS oat bran (mirip dedak bekatul) telah cukup dikenal sebagai makanan penurun kolesterol. Di dalam buku The 8-Week Cholesterol Cure karangan Robert E. Kowalski diuraikan tentang berbagai penelitian terkait dengan pemanfaatan oat bran. Salah satu studi mengindikasikan bahwa konsumsi oat bran 50 gram sehari akan menurunkan kolesterol total sebesar 19% dan kolesterol LDL 23%. Rahasia oat bran sebagai penurun kolesterol terletak pada kandungan serat larutnya yang sangat tinggi yaitu mencapai 14,0%. Tabel 1 menunjukkan kandungan serat tak larut dan serat larut beberapa jenis pangan.
Dedak padi adalah limbah dari penggilingan padi yang umumnya hanya digunakan sebagai pakan ternak. Di dalam dedak padi yang telah distabilisasi ditemukan sekitar 33,0 %-40,0 % serat makanan. Produk-produk beras dan turunannya diketahui mempunyai sifat tidak mendatangkan alergi, mudah dicerna, bebas gluten, dan kaya karbohidrat kompleks. Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan dedak sebagai salah satu produk ikutan beras sangat berguna pangan alternatif manusia. Industri roti dan kue bisa memanfaatkan dedak sebagai substitusi tepung terigu sehingga bisa menghasilkan produk roti/kue yang sehat karena kaya serat.
Industri yang bergerak dalam bidang pangan kesehatan (health foods) saat ini banyak menawarkan berbagai jenis makanan/minuman yang kaya gizi tertentu, termasuk minuman kaya serat. Pola makan modern yang kurang seimbang akan semakin menyuburkan kehadiran health foods sebagai suplemen alternatif.
Di dalam saluran pencernaan serat larut ini akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat larut akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Konsumsi serat makanan, khususnya serat tak larut (tak dapat dicerna dan tidak larut dalam air panas) menghasilkan kotoran yang lembek. Dalam hal ini diperlukan kontraksi otot yang rendah untuk mengeluarkan feses dengan lancar. Kekurangan serat akan menyebabkan tinja menjadi keras dan diperlukan kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya, hal ini sering kali menyebabkan konstipasi atau keadaan sulit buang air besar. Bila hal itu berlangsung terus-menerus maka otot menjadi lelah dan lemah sehingga muncul penyakit diverticulosis. Penyakit ini dicirikan oleh penonjolan bagian luar usus berbentuk bisul dan disertai peradangan atau infeksi.
Di samping sisi baiknya, serat juga mempunyai beberapa hal yang bersifat negatip. Serat menjadi penyebab ketidaktersediaan beberapa zat gizi. Sebagai contoh vitamin D mungkin terganggu penyerapannya karena kehadiran serat. Dalam hal ini serat berpengaruh terhadap pengikatan asam empedu, yang berperan besar dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Kalau lemak terhambat penyerapannya maka vitamin larut lemak (vitamin D) juga akan terhambat penyerapannya.
Enzim protease yang berperan dalam pencernaan protein bisa terganggu karena kehadiran serat. Penurunan aktivitas enzim tersebut diduga disebabkan oleh pengikatan atau interaksi dengan serat makanan. Pada intinya gizi yang kita konsumsi mempunyai nilai plus-minus. Di satu sisi ada peran positif dan di sisi lain ada fungsi negatif yang tak terelakkan. Konsumsi gizi seimbang niscaya akan mendatangkan manfaat positip lebih banyak bagi tubuh kita.
Sayuran dan buah-buahan adalah sumber serat makanan yang paling mudah dijumpai dalam menu masyarakat. Sayuran bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah atau telah diproses melalui perebusan. Hasil penelitian seorang mahasiswa IPB (Titi Rahayu, 1990) menunjukkan bahwa serat makanan dalam sayuran yang dimasak justru meningkat dibandingkan sayuran mentah.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa sayuran yang direbus dengan air menghasilkan kadar serat makanan paling tinggi (6,40%), disusul sayuran kukus (6,24%), sayuran masak santan (5,98%), dan sayuran mentah (5,97%). Proses pemasakan akan menghilangkan beberapa zat gizi sehingga berat sayuran menjadi lebih kecil berdasarkan berat keringnya. Proses pemasakan juga menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan yang dalam analisis gizi terhitung sebagai serat makanan. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan sayuran yang telah dimasak mempunyai kandungan serat makanan lebih tinggi.
Di negara maju seperti AS oat bran (mirip dedak bekatul) telah cukup dikenal sebagai makanan penurun kolesterol. Di dalam buku The 8-Week Cholesterol Cure karangan Robert E. Kowalski diuraikan tentang berbagai penelitian terkait dengan pemanfaatan oat bran. Salah satu studi mengindikasikan bahwa konsumsi oat bran 50 gram sehari akan menurunkan kolesterol total sebesar 19% dan kolesterol LDL 23%. Rahasia oat bran sebagai penurun kolesterol terletak pada kandungan serat larutnya yang sangat tinggi yaitu mencapai 14,0%. Tabel 1 menunjukkan kandungan serat tak larut dan serat larut beberapa jenis pangan.
Dedak padi adalah limbah dari penggilingan padi yang umumnya hanya digunakan sebagai pakan ternak. Di dalam dedak padi yang telah distabilisasi ditemukan sekitar 33,0 %-40,0 % serat makanan. Produk-produk beras dan turunannya diketahui mempunyai sifat tidak mendatangkan alergi, mudah dicerna, bebas gluten, dan kaya karbohidrat kompleks. Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan dedak sebagai salah satu produk ikutan beras sangat berguna pangan alternatif manusia. Industri roti dan kue bisa memanfaatkan dedak sebagai substitusi tepung terigu sehingga bisa menghasilkan produk roti/kue yang sehat karena kaya serat.
Industri yang bergerak dalam bidang pangan kesehatan (health foods) saat ini banyak menawarkan berbagai jenis makanan/minuman yang kaya gizi tertentu, termasuk minuman kaya serat. Pola makan modern yang kurang seimbang akan semakin menyuburkan kehadiran health foods sebagai suplemen alternatif.
cerdas dengan Omega-3
Asam lemak omega-3 belakangan mendapat perhatian besar dari para ahli kesehatan. Zat gizi itu ternyata berperan vital dalam mendukung kesehatan serta mencegah munculnya penyakit degeneratif. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan, peran omega-3 sejak dari janin dalam kandungan diperlukan pada proses tumbuh sel-sel otak dan kecerdasan anak.
Bicara soal kesehatan tubuh dan kecerdasan otak seseorang, tentu tidak terlepas dari awal pembentukan berbagai alat dan organ vital janin sejak dalam kandungan ibunya.
Ada dua masa kritis tumbuh kembang dengan masing-masing konsekuensinya terhadap janin dan kandungan. Masa kritis pertama berlangsung sejak minggu pertama hingga akhir minggu ke-7, periode embrio. Pada masa ini dimulailah pembentukan berbagai organ vital janin (lihat gambar): sistem saraf pusat dan otak, jantung, pancaindera, alat kelamin, dan lain-lain. Bila terjadi gangguan pada masa ini, maka janin akan berisiko tinggi menderita gangguan morfologis pada berbagai alat vital bayi, saat lahir hingga dewasa.
Masa kritis kedua berlangsung sejak awal minggu ke-8 hingga saat kelahiran. Masa ini merupakan periode penyempurnaan proses tumbuh kembang organ tubuh yang telah dibentuk pada periode sebelumnya. Jika terjadi gangguan, maka janin berisiko menderita gejala kelainan fisiologis sejak lahir dan semakin parah saat dewasa nanti.
Kekurangan gizi merupakan salah satu gangguan yang acap kali terjadi dalam kandungan. Pada saat kritis tadi, janin sangat memerlukan beragam zat gizi guna mendukung proses tumbuh kembang yang optimal yakni kesehatan serta kecerdasannya.
Asam lemak otak
Asam lemak esensial serta omega-3 merupakan zat gizi yang harus terpenuhi kebutuhannya. Zat gizi berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel-sel neuron otak untuk bekal kecerdasan bayi yang dilahirkan. Asam lemak omega-3 juga berperan sebagai asam lemak otak. Asam lemak omega-3 ini turunan dari prekursor (pendahulu)-nya, yakni asam lemak esensial linoleat dan linolenat. Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam tubuh dan harus dipasok langsung dari makanan. Kemudian prekursor itu masuk dalam proses elongate dan desaturate yang menghasilkan tiga bentuk asam lemak omega-3: LNA (asam alfa-linolenat), EPA (eikosapentaenoat), serta DHA (dokosaheksaenoat).
Sistem saraf pusat dan otak merupakan organ vital yang pertama dibentuk. Proses pertumbuhan sel neuron otak terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36, dan disempurnakan hingga bayi berusia dua tahun.
Meskipun massa otak janin hanya sekitar 16% dari tubuhnya, namun dibandingkan dengan organ tubuh lain, otak paling banyak memerlukan energi (lebih dari 70%) untuk proses tumbuh kembangnya. Energi itu terutama berasal dari deposit zat gizi dan asam lemak esensial tubuh ibunya.
Asam lemak esensial juga prekursor omega-3 DHA, EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam arakhidonat). Omega-3 sebagian besar (lebih dari 60%) diperlukan sebagai unsur penyusun dinding sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya diperlukan sebagai unsur pembentuk cawan untuk wadah rhodopsin, senyawa vital penginderaan dan pengiriman balik sinyal yang diterima mata ke otak.
Bila kekurangan asam lemak esensial, maka sel neuron akan menderita kekurangan energi untuk proses tumbuh kembangnya. Pembentukan dinding sel neuron terhambat karena kekurangan omega-3 DHA dan AA, sehingga sel tidak mampu menampung muatan komponen sel neuron normal. Yang diderita janin adalah sel neuron akan kehilangan pengorganisasian dan kemampuan koneksi normal di antara sel-selnya. Akibatnya, sel-sel neuron mengalami banyak kebocoran dan terjadilah perdarahan. Bisa juga terjadi inisiasi microthrombi dan ischemia lokal (stroke) serta sel-sel otak menjadi cepat mati dan tidak berfungsi.
Pada bayi prematur, banyak di antaranya berat badannya di bawah normal (2.500 g) dan ukuran otaknya lebih kecil dari rata-rata. Karena jumlah sel neuronnya juga sedikit, maka bayi bisa cacat, kualitasnya rendah serta proses tumbuh kembang sel otak tidak normal atau di bawah optimal.
Mencegah penyakit
Asam lemak omega-3 EPA dilaporkan berperan pula dalam mencegah penyakit degeneratif sejak janin dan pada saat dewasa. Pada saat janin dalam kandungan, EPA sangat diperlukan dalam pembentukan sel-sel pembuluh darah dan jantung. Sementara pada saat dewasa ia berfungsi menyehatkan darah, mekanisme kerja pembuluhnya dan kerja kantung pengatur sirkulasinya. Sebab itu akibat kekurangan omega-3 EPA, bisa berisiko menderita penyakit pembuluh darah dan jantung.
Omega-3 EPA dan asam arakhidonat (berasal dari daging merah dan pangan nabati) merupakan unsur utama sintesa senyawa prostaglandin yang berperan dalam kesehatan sistem peredaran darah dari proses aterosklerosis, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dll.
Dalam tubuh, omega-3 EPA bersaing dengan AA dalam menghasilkan metabolit prostaglandin dengan fungsi antagonis. Misalnya, metabolit prostaglandin dari EPA berfungsi mengencerkan darah, sedangkan metabolit dari AA mengentalkan, yang sangat diperlukan pada saat operasi atau luka berat. Metabolit EPA berfungsi, misalnya, melebarkan pembuluh darah, sementara metabolit AA menyempitkan.
Jadi, meskipun kerjanya antagonis, kedua metabolit itu bekerja sama menyehatkan sistem peredaran darah dalam tubuh. Menurut dr. Fadilah Supari (1998), ahli penyakit jantung dari Fakultas Kedokteran UI, keseimbangan rasio EPA, DHA, dan AA dalam darah bayi, remaja, atau dewasa dapat dijadikan salah satu indikator untuk meramalkan risiko gangguan sistem pembuluh darah dan penyakit jantung di masa mendatang. Untuk itu perlu dilakukan upaya preventif sejak dini agar terhindar dari penyakit degeneratif ini. Pasokan makanan sumber omega-3 EPA, DHA, AA, dan alfa-linolenat harus dikonsumsi dalam jumlah rasio yang seimbang.
Bersikap positif
Sejak prakonsepsi atau sejak pasutri merencanakan ingin punya anak, peranan ibu sangat penting dalam menentukan kesehatan serta kecerdasan anak yang akan dilahirkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah aspek gizi, kesehatan, dan agama.
Menurut Prof. Darwin Karyadi (1998), dari aspek gizi, ada dua cara pemenuhan keperluan gizi ibu sejak prakonsepsi. Pertama dengan mengkonsumsi suplemen gizi (Fe, iodium, vitamin A, omega-3). Kedua dengan cara food based (pola dan kebiasaan makan).
Cara pertama dilakukan dalam keadaan darurat dan sifatnya sementara. Cara ini tidak dianjurkan untuk jangka waktu lama karena berisiko kelebihan dosis dan tidak ekonomis. Minyak ikan atau omega-3 memang bermanfaat tapi hendaknya jangan dikonsumsi berlebihan. Mudaratnya, bila dikonsumsi berlebihan, antara lain secara umum badan berbau minyak ikan, menimbulkan gangguan pencernaan, dan perdarahan pada saat luka, operasi, atau bila terserang mimisan akan lebih lama sembuhnya karena proses penggumpalan darah lamban.
Dalam proses metabolisme, omega-3 dapat meningkatkan kadar kolesterol pada penderita hiperlipidemia. Atau bisa juga meningkatkan kalori tubuh dengan akibat berat badan bertambah. Sel-sel tubuh yang mengandung terlalu banyak omega-3 akan lebih mudah teroksidasi oleh radikal bebas. Untuk menjaga sel dari oksidasi diperlukan vitamin E sehingga kelebihan omega-3 malah dapat berakibat defisiensi vitamin E.
Selain itu, kelebihan minyak ikan juga dapat mengakibatkan keracunan vitamin A dan D karena minyak ikan mengandung kedua vitamin itu, terutama kalau diekstrak dari hati ikan. Hati ikan juga merupakan tempat menumpuknya zat-zat beracun, apalagi kalau lingkungan laut tempat ikan itu hidup tercemar logam beracun. Bila minyak ikan sampai tercemar peptisida dalam proses pengolahannya, tentu tidak akan memenuhi prosedur kesehatan dan higienis.
Bila dibandingkan dengan ikan segar, harga minyak ikan pasti lebih mahal karena konsumen dibebani ongkos produksi dan pemasaran yang tinggi. Sebab itu pemakaian ekstrak minyak ikan harus dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Jadi, cara yang lebih baik, aman, ekonomis, dan efektif sebenarnya dengan mengandalkan makanan konsumsi sehari-hari saja (food based). Makanan sumber asam lemak esensial dan omega-3 terutama terdapat pada pangan hewani dan nabati laut seperti ikan lemuru, tuna, tongkol, cakalang, cod, rumput laut, ganggang laut, dll. Sedangkan pangan lainnya antara lain minyak nabati dan sayuran hijau.
Keuntungan cara alami ini, konsumsi tidak hanya berisi asam lemak esensial dan omega-3, tetapi juga zat gizi lainnya yang juga berperan vital untuk kesehatan dan kecerdasan otak janin.
Perbaikan kesehatan ibu memang harus dilakukan sejak prakonsepsi, selama hamil dan terhadap anak balitanya termasuk imunisasi, vaksinasi, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Hal ini sangat membantu kesempurnaan tumbuh kembang janin dan anak balita. Sekaligus sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit yang membahayakan tumbuh kembang anak seperti polio, campak, tetanus, difteri, dan hepatitis.
Selain aspek kesehatan, tidak kalah penting aspek psikologis dan agama. Diharapkan, pada saat hamil calon ibu selalu berusaha gembira, merasa senang, dan bersikap positif atas kehamilannya. Tentunya tidak lupa untuk selalu berdoa agar dianugerahi anak yang sehat, cerdas, dan soleh.
Bicara soal kesehatan tubuh dan kecerdasan otak seseorang, tentu tidak terlepas dari awal pembentukan berbagai alat dan organ vital janin sejak dalam kandungan ibunya.
Ada dua masa kritis tumbuh kembang dengan masing-masing konsekuensinya terhadap janin dan kandungan. Masa kritis pertama berlangsung sejak minggu pertama hingga akhir minggu ke-7, periode embrio. Pada masa ini dimulailah pembentukan berbagai organ vital janin (lihat gambar): sistem saraf pusat dan otak, jantung, pancaindera, alat kelamin, dan lain-lain. Bila terjadi gangguan pada masa ini, maka janin akan berisiko tinggi menderita gangguan morfologis pada berbagai alat vital bayi, saat lahir hingga dewasa.
Masa kritis kedua berlangsung sejak awal minggu ke-8 hingga saat kelahiran. Masa ini merupakan periode penyempurnaan proses tumbuh kembang organ tubuh yang telah dibentuk pada periode sebelumnya. Jika terjadi gangguan, maka janin berisiko menderita gejala kelainan fisiologis sejak lahir dan semakin parah saat dewasa nanti.
Kekurangan gizi merupakan salah satu gangguan yang acap kali terjadi dalam kandungan. Pada saat kritis tadi, janin sangat memerlukan beragam zat gizi guna mendukung proses tumbuh kembang yang optimal yakni kesehatan serta kecerdasannya.
Asam lemak otak
Asam lemak esensial serta omega-3 merupakan zat gizi yang harus terpenuhi kebutuhannya. Zat gizi berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel-sel neuron otak untuk bekal kecerdasan bayi yang dilahirkan. Asam lemak omega-3 juga berperan sebagai asam lemak otak. Asam lemak omega-3 ini turunan dari prekursor (pendahulu)-nya, yakni asam lemak esensial linoleat dan linolenat. Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam tubuh dan harus dipasok langsung dari makanan. Kemudian prekursor itu masuk dalam proses elongate dan desaturate yang menghasilkan tiga bentuk asam lemak omega-3: LNA (asam alfa-linolenat), EPA (eikosapentaenoat), serta DHA (dokosaheksaenoat).
Sistem saraf pusat dan otak merupakan organ vital yang pertama dibentuk. Proses pertumbuhan sel neuron otak terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36, dan disempurnakan hingga bayi berusia dua tahun.
Meskipun massa otak janin hanya sekitar 16% dari tubuhnya, namun dibandingkan dengan organ tubuh lain, otak paling banyak memerlukan energi (lebih dari 70%) untuk proses tumbuh kembangnya. Energi itu terutama berasal dari deposit zat gizi dan asam lemak esensial tubuh ibunya.
Asam lemak esensial juga prekursor omega-3 DHA, EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam arakhidonat). Omega-3 sebagian besar (lebih dari 60%) diperlukan sebagai unsur penyusun dinding sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya diperlukan sebagai unsur pembentuk cawan untuk wadah rhodopsin, senyawa vital penginderaan dan pengiriman balik sinyal yang diterima mata ke otak.
Bila kekurangan asam lemak esensial, maka sel neuron akan menderita kekurangan energi untuk proses tumbuh kembangnya. Pembentukan dinding sel neuron terhambat karena kekurangan omega-3 DHA dan AA, sehingga sel tidak mampu menampung muatan komponen sel neuron normal. Yang diderita janin adalah sel neuron akan kehilangan pengorganisasian dan kemampuan koneksi normal di antara sel-selnya. Akibatnya, sel-sel neuron mengalami banyak kebocoran dan terjadilah perdarahan. Bisa juga terjadi inisiasi microthrombi dan ischemia lokal (stroke) serta sel-sel otak menjadi cepat mati dan tidak berfungsi.
Pada bayi prematur, banyak di antaranya berat badannya di bawah normal (2.500 g) dan ukuran otaknya lebih kecil dari rata-rata. Karena jumlah sel neuronnya juga sedikit, maka bayi bisa cacat, kualitasnya rendah serta proses tumbuh kembang sel otak tidak normal atau di bawah optimal.
Mencegah penyakit
Asam lemak omega-3 EPA dilaporkan berperan pula dalam mencegah penyakit degeneratif sejak janin dan pada saat dewasa. Pada saat janin dalam kandungan, EPA sangat diperlukan dalam pembentukan sel-sel pembuluh darah dan jantung. Sementara pada saat dewasa ia berfungsi menyehatkan darah, mekanisme kerja pembuluhnya dan kerja kantung pengatur sirkulasinya. Sebab itu akibat kekurangan omega-3 EPA, bisa berisiko menderita penyakit pembuluh darah dan jantung.
Omega-3 EPA dan asam arakhidonat (berasal dari daging merah dan pangan nabati) merupakan unsur utama sintesa senyawa prostaglandin yang berperan dalam kesehatan sistem peredaran darah dari proses aterosklerosis, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dll.
Dalam tubuh, omega-3 EPA bersaing dengan AA dalam menghasilkan metabolit prostaglandin dengan fungsi antagonis. Misalnya, metabolit prostaglandin dari EPA berfungsi mengencerkan darah, sedangkan metabolit dari AA mengentalkan, yang sangat diperlukan pada saat operasi atau luka berat. Metabolit EPA berfungsi, misalnya, melebarkan pembuluh darah, sementara metabolit AA menyempitkan.
Jadi, meskipun kerjanya antagonis, kedua metabolit itu bekerja sama menyehatkan sistem peredaran darah dalam tubuh. Menurut dr. Fadilah Supari (1998), ahli penyakit jantung dari Fakultas Kedokteran UI, keseimbangan rasio EPA, DHA, dan AA dalam darah bayi, remaja, atau dewasa dapat dijadikan salah satu indikator untuk meramalkan risiko gangguan sistem pembuluh darah dan penyakit jantung di masa mendatang. Untuk itu perlu dilakukan upaya preventif sejak dini agar terhindar dari penyakit degeneratif ini. Pasokan makanan sumber omega-3 EPA, DHA, AA, dan alfa-linolenat harus dikonsumsi dalam jumlah rasio yang seimbang.
Bersikap positif
Sejak prakonsepsi atau sejak pasutri merencanakan ingin punya anak, peranan ibu sangat penting dalam menentukan kesehatan serta kecerdasan anak yang akan dilahirkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah aspek gizi, kesehatan, dan agama.
Menurut Prof. Darwin Karyadi (1998), dari aspek gizi, ada dua cara pemenuhan keperluan gizi ibu sejak prakonsepsi. Pertama dengan mengkonsumsi suplemen gizi (Fe, iodium, vitamin A, omega-3). Kedua dengan cara food based (pola dan kebiasaan makan).
Cara pertama dilakukan dalam keadaan darurat dan sifatnya sementara. Cara ini tidak dianjurkan untuk jangka waktu lama karena berisiko kelebihan dosis dan tidak ekonomis. Minyak ikan atau omega-3 memang bermanfaat tapi hendaknya jangan dikonsumsi berlebihan. Mudaratnya, bila dikonsumsi berlebihan, antara lain secara umum badan berbau minyak ikan, menimbulkan gangguan pencernaan, dan perdarahan pada saat luka, operasi, atau bila terserang mimisan akan lebih lama sembuhnya karena proses penggumpalan darah lamban.
Dalam proses metabolisme, omega-3 dapat meningkatkan kadar kolesterol pada penderita hiperlipidemia. Atau bisa juga meningkatkan kalori tubuh dengan akibat berat badan bertambah. Sel-sel tubuh yang mengandung terlalu banyak omega-3 akan lebih mudah teroksidasi oleh radikal bebas. Untuk menjaga sel dari oksidasi diperlukan vitamin E sehingga kelebihan omega-3 malah dapat berakibat defisiensi vitamin E.
Selain itu, kelebihan minyak ikan juga dapat mengakibatkan keracunan vitamin A dan D karena minyak ikan mengandung kedua vitamin itu, terutama kalau diekstrak dari hati ikan. Hati ikan juga merupakan tempat menumpuknya zat-zat beracun, apalagi kalau lingkungan laut tempat ikan itu hidup tercemar logam beracun. Bila minyak ikan sampai tercemar peptisida dalam proses pengolahannya, tentu tidak akan memenuhi prosedur kesehatan dan higienis.
Bila dibandingkan dengan ikan segar, harga minyak ikan pasti lebih mahal karena konsumen dibebani ongkos produksi dan pemasaran yang tinggi. Sebab itu pemakaian ekstrak minyak ikan harus dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
Jadi, cara yang lebih baik, aman, ekonomis, dan efektif sebenarnya dengan mengandalkan makanan konsumsi sehari-hari saja (food based). Makanan sumber asam lemak esensial dan omega-3 terutama terdapat pada pangan hewani dan nabati laut seperti ikan lemuru, tuna, tongkol, cakalang, cod, rumput laut, ganggang laut, dll. Sedangkan pangan lainnya antara lain minyak nabati dan sayuran hijau.
Keuntungan cara alami ini, konsumsi tidak hanya berisi asam lemak esensial dan omega-3, tetapi juga zat gizi lainnya yang juga berperan vital untuk kesehatan dan kecerdasan otak janin.
Perbaikan kesehatan ibu memang harus dilakukan sejak prakonsepsi, selama hamil dan terhadap anak balitanya termasuk imunisasi, vaksinasi, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Hal ini sangat membantu kesempurnaan tumbuh kembang janin dan anak balita. Sekaligus sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit yang membahayakan tumbuh kembang anak seperti polio, campak, tetanus, difteri, dan hepatitis.
Selain aspek kesehatan, tidak kalah penting aspek psikologis dan agama. Diharapkan, pada saat hamil calon ibu selalu berusaha gembira, merasa senang, dan bersikap positif atas kehamilannya. Tentunya tidak lupa untuk selalu berdoa agar dianugerahi anak yang sehat, cerdas, dan soleh.
Langganan:
Postingan (Atom)