Banyak orang tahu teh adalah minuman obat yang baik bagi kesehatan tubuh. Tak hanya mencegah kanker, teh juga bisa mencegah penyakit jantung. Tapi, bagaimana kalau kemudian tetap mengalami sakit jantung? Minuman herbal ini ternyata masih bermanfaat.
Sebuah hasil studi melaporkan, kebiasaan minum teh dalam jumlah banyak bisa menurunkan resiko kematian setelah mengalami serangan jantung, demikian menurut satu studi.
Studi yang melibatkan 1.900 penderita sakit jantung pada kisaran usia 60 tahunan, yang dibagi dalam tiga kategori. 1.019 responden dimasukkan dalam kelompok yang bukan peminum teh, 615 orang masuk dalam kelompok jarang minum teh dan 266 peminum teh berat.
Dalam kurun waktu empat tahun sekitar 313 responden yang tak pernah minum teh meninggal karena sakit jantung, sementara mereka yang banyak mengkonsumsi teh mengalami penurunan terserang sakit jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation ini menyebutkan bahwa risiko penurunan sakit jantung hanya 44 persen. Konsumsi teh dianggap banyak bila mencapai 19 cangkir per minggu. Seseorang disebut peminum teh bila dia minum kurang dari 14 cangkir. Angka kematian pun turun hingga 28 persen. Sayang, studi ini hanya mengamati segala penyebab kematian, tak hanya akibat sakit jantungnya.
"Harus diakui, hubungan antara minum teh dan kematian serta daya tahan seseorang setelah serangan jantung ini sangat dramatis. Namun keuntungan minum teh secara rutin sangat dirasakan pasien penyakit jantung," kata dr Kenneth Mukamal, peneliti asal Israel dari Beth Israel Deaconess Medical Centre di Boston.
Memang, minum teh secara teratur akan menurunkan risiko serangan jantung meski mekanismenya belum jelas. Diduga, hal ini berhubungan dengan flavonoid, antioksidan alami yang ditemukan pada beberapa tumbuhan, termasuk teh, selain juga ditemukan dalam sayur dan buah-buahan seperti apel, bawang dan brokoli.
Jumat, 14 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar