Minggu, 21 September 2008

MENCARI CAHAYA

Apa menurutmu sendiri itu menyeramkan?
Bagiku tidak.
Paling tidak, aku tak akan mendengarkan gaduh seloroh orang-orang yang sibuk bergunjing
Paling tidak, aku tak akan terganggu oleh hiruk-pikuk para pemuja dunia yang memuakkan.
Dan yang paling penting, aku bisa bebas dalam kesendirianku.
Menjadi raja dalam duniaku.


Mungkin bagimu keramaian itu menyenangkan
Bagiku tidak juga.
Keramaian itu penuh dengan sandiwara
Ada kegembiraan palsu, tawa palsu, sedih palsu...
Bagaimana mungkin aku tertawa saat hatiku berdarah, tersayat bagaikan terkena tusukan belati mereka yang menancap tepat di dadaku?!
Bagaimana mungkin aku menari, saat kakiku luka oleh beling-beling yang mereka taburkan di sekelilingku?!


Kau bilang suara biola itu merdu?
Tak tahukah kau pemain biola itu sedang terluka saat memainkan melodinya..
Kau bilang pelangi itu indah?
Padahal ia hanyalah pantulan sinar mentari ketika gerimis


Aku tak mau menjadi pemuja kesemuan
Kini akalku sibuk bermain-main dengan relativitas
Batinku berjuang menyibak jelaga yang mengotori kalbu
Jiwaku meraba-raba mencari cahaya
Ragaku berlari sejauh mungkin
Melawan arah hembusan angin!
Menantang matahari!
Menerobos badai!
Tak gentar oleh petir yang menggelegar!
Terus berlari seakan hendak ke ujung dunia menjemput bintang utara

Aku kini hanya ingin berlari
Aku terisak dalam lariku...
Berharap bangun dari mimpi
Batinku mengaduh-aduh dalam lariku...
Berharap duka ini hanya ilusi
Bibirku basah melantunkan seribu doa pada ilahi
Aku hanya ingin terus berlari dan tak ingin berhenti
Walau berkali-kali aku lelah dan tersungkur
Namun aku akan terus berlari menemukan cahayaku
Sampai waktuku berhenti berputar.



Makassar, 8 Juli 2008 (12.00)

ramadhan 1429 H



hai,,,hai,,,

semangat ya...udah masuk waktu akhir Ramadhan nih,,,

udah pada khatam blom Qur'annya??

yang mau itikaf, silakan...yang semangat ya:)

lagi buru2...data yang udah aku ketik di rumah kehapus karena virus,,hiks..hiks..

aku cuma mau infokan kepada semua kenalanku yang baca blogku...Citra baik-baik saja, Alhamdulillah...

eh, hari juma yang lalu, 19 September 2009, aku akhirnya ketemu untuk pertama kalinya dengan keponakanku yang cantik,,Lira, yang lahir di Medan, 27 Juli 2007 lalu.

Minggu, 27 Juli 2008

KICK ANDY OFF AIR

KICK ANDY OFF AIR
“INDAHNYA BERBAGI”

Jumat, 11 Juli 2008 (14.00-17.00 WITA)
Baruga, Universitas Hasanuddin Makassar

Alhamdulillah, bangga rasanya Kick Andy mau mampir ke Makassar. Dan saya senang sekali menjadi salah seorang dari 4.000 peserta yang mengikuti Kikck Andy Off Air ini. Pendaftaran untuk mendapat tiket masuk gratis dapat dilakukan via website atau dapat langsung mengunjungi sekertariat Metro TV Makassar. Saya sendiri mendapat tiket dari sahabat saya, Astri Choiruni, yang memberikan saya tiketnya karena dia sendiri tidak bisa hadir karena ada urusan lain.

Sebelum jam 2 siang saya sudah tiba di pelataran Baruga Unhas. Ternyata sudah banyak orang yang antri untuk mendapatkan paket merchandise gratis dari panitia. Setelah itu kami pun masuk ke dalam gedung. Sayangnya, saya dapat tempat duduk di daerah tengah. Itu artinya saya hanya akan melihat Andy Flores Noya, dan bintang tamu Kick Andy dalam radius beberapa puluh meter. Iri juga dengan penonton yang duduk di bangku terdepan, hiks.

Keren juga persiapan acara ini. Ada beberapa TV layar datar, ada layar besarnya, grup band lokal, dan tentunya dengan sound system yang bermutu. Lama juga menunggu persiapan panitia di dalam gedung. Andy F. Noya sendiri baru memulai acaranya sekitar pukul 15 lewat. Tema acara ini adalah ”Indahnya Berbagi”. Tidak semua orang mau berbagi. Apalagi jika untuk berbagi itu membutuhkan pengorbanan yang besar. Seperti kisah bintang tamu pertama, Dwi Krismawan dan keluarga. Saat tiga bulan lagi Dwi akan diwisuda menjadi pilot, saat sedang latihan menerbangkan pesawat dengan instrukturnya di daerah sekitar Gunung Gede, Bogor, tiba-tiba pesawat itu mengalami kecelakaan dan terbakar. Tubuh Dwi terbakar selama kurang lebih satu jam. Beruntung Dwi masih bisa diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Sayang, beberapa hari kemudian, Dwi dinyatakan meninggal secara medis akibat luka bakar yang dialaminya sangat serius. Ibeth (istri) yang saat itu adalah sahabat Dwi belum mengetahui bahwa Dwi sudah dinyatakan meninggal. Ibeth berdoa dan berjanji kepada Tuhan bahwa jika Dwi diberi kesempatan hidup, maka Ibeth akan bersedia mendampinginya selamanya. Dan percaya atau tidak, saat tubuh Dwi akan dibawa ke kamar jenazah, tiba-tiba saja Dwi bangun. Kontan saja, perawat yang melihatnya pingsan. Saat bangun itu, Dwi menyebut nama Ibeth, perempuan yang dicintainya. Sejak saat itu, Ibeth dengan setia menemani Dwi di rumah sakit, menghadapi berbagai cobaan yang tidak ringan, sampai akhirnya mereka memutuskan menikah. Berkat dukungan moril dan cinta yang tulus dari Ibeth, akhirnya Dwi terus berjuang untuk hidup dan melanjutkan hari-harinya, dan terus menjalani hidupnya seperti manusia lainnya. Kini mereka telah dikaruniai seorang putra.

Bintang tamu kedua adalah Ibu Rabiah (Suster Apung), yang kisahnya pernah di filmkan dalam sebuah film dokumenter dalam kontes Eagle Award dan meraih juara pertama. Saat Ibu Rabiah ini diwawancarai, kebetulan sudah adzan Ashar, jadi saya keluar dari ruangan untuk menunaikan sholat Ashar. Sekembalinya dari sholat, saya sudah ketinggalan banyak, jadi saya tidak bisa menceritakan hasil wawancaranya apa saja. Yang saya tahu, Ibu Rabiah bekerja menjadi suster di kepulauan terpencil, jadi setiap bertugas, beliau harus menggunakan perahu kecil menuju pulau tersebut. Sangat berdedikasi tentu, mengingat beliau telah menolong banyak orang di pulau yang harus ditempuh dengan bersusah payah menuju pulau tersebut, peralatan medis dan obat-obatan yang tidak memadai (seadanya saja), dan gaji yang tidak menjanjikan (tidak ada tambahan gaji yang beliau peroleh dari kerja kerasnya itu). Namun begitu, keikhlasan terpancar dari wajah dan sikap beliau, bahwa beliau ikhlas melakukan pekerjaannya sebaik mungkin selama bertahun-tahun demi rasa kemanusiaan menolong sesama.


Dan bintang tamu ketiga, yang tampil ke podium sekitar jam 4 lewat, adalah penulis yang bukunya telah menjadi best seller, yaitu Andrea Hirata. Sungguh riuh gedung Baruga menyambut kedatangan beliau. Tepuk tangan yang riuh dari penonton membahana. Beberapa penontn maju ke dekat panggung untuk menyalami Andrea dan mengambil foto. Saya sendiri tersenyum dan senang sekali bisa melihat langsung Andrea Hirata, salah satu penulis idola saya. Sudah lama saya memimpikan dapat bertemu langsung dengannya, dan akhirnya hari ini saya benar-benar melihatnya!

Novel Laskar Pelangi sendiri awalnya dibuat oleh Andrea Hirata untuk dijadikan hadiah kepada Ibu Muslimah, guru SD yang sangat dicintainya. Tidak ada niat untuk mengomersilkan buku itu. Sampai salah seorang kawan Andrea membawa buku itu ke penerbit buku, lalu diterbitkan, dan akhirnya cetak ulang terus sampai menjadi best seller. Lalu dibuatlah tetraloginya; Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Ketiga novelnya sudah beredar, sementara Maryamah Karpov baru akan dijual ke pasar setelah selesai pemutaran film Laskar Pelangi di bioskop-bioskp Indonesia. Hal ini dilakukan agar ketika masyarakat menonton film Laskar Pelangi, mereka masih bia merasakan euforianya, jadi jangan dulu memikirkan kisah Maryamah Karpov, jadi semacam perjanjian dengan produser filmnya. Filmnya sudah hampir selesai dan Andrea terus dimintai pendapatnya dalam pembuatan film itu agar hasilnya bisa memuaskan. Film yang digarap oleh Riri Reza dan Mira Lesmana itu rencananya akan di-launching sekitar bulan September. Filmnya menarik dan mendapat pujian dari Andrea Hirata, namun memang ada sedikit unsur tambahan yang tidak ada di novel namun ada di filmnya. Mengenai hal ini, Andrea mengatakan agar penonton tidak perlu khawatir karena filmnya akan tetap bagus, pesan intinya akan tetap sampai, seperti yang ada di novel. Namun jika filmnya harus sama persis dengan novelnya, jadi apalah gunanya dibuat film? Tidak seru nantinya. Konon, untuk membuat adegan kisah Lintang dihadang buaya dalam perjalanan ke sekolah pun, buayanya harus dipilih dari beberapa buaya. Jadi memang sangat serius sekali film ini dibuat agar dapat benar-benar berkesan. Wah, penjelasan dari Andrea Hirata ini membuat saya benar-benar penasaran ingin menonton filmnya di bioskop. Kita tunggu saja.

Ada pula penonton yang bertanya mengenai cerita di Laskar Pelangi, apakah benar-benar kisah nyata semua atau dicampur dengan beberapa kisah non-fiksi? Andrea menjawab bahwa novel tetralogi Laskar Pelangi adalah memoar (kisah kehidupan) Andrea yang dibuat menjadi sebuah karya sastra. Percaya atau tidak, benar atau tidaknya kisah itu, biarlah pembaca yang menilai. Biarlah pembaca terbuai dengan kisah-kisah novel itu, mengambil pelajarannya, dan terpuaskan oleh nilai sastranya.

Ohya, mengenai kisah Arai yang tidak diceritakan dalam novel pertama, Laskar Pelangi, adalah karena Arai dan Ikal saat SD dan SMP memang sengaja dipisahkan sekolahnya oleh ayah Ikal, sebab mereka berdua bukan main nakalnya, jadi sekolahnya harus dipisahkan agar tidak membuat ulah di sekolah. Jadilah Arai tidak masuk dalam anggota Laskar Pelangi.

Seru sekali acara Kick Andy itu, dan tidak terasa waktu pun menunjukkan pukul 5 sore. Setelah sebelumnya telah banyak dilakukan pengundian dan pemberian door prize, adanya sesi wawancara dan tanya jawab dengan bintang tamu, akhirnya acara ditutup dengan aksi dari grup band lokal. Penonton pun keluar dari gedung, sementara Andrea Hirata sudah lebih dulu buru-buru diamankan oleh petugas kemanan, keluar dari panggung, takut kalau-kalau ada fans nekad mungkin.

Begitulah acara sore itu. Sunguguh berkesan dan memuaskan tentu. Semoga kapan-kapan ada Kick Andy lagi di Makassar, tapi semoga On Air. Kita lihat saja nanti.

Rabu, 04 Juni 2008

pra Ujian akhir semester 4

Makassar, 22 Mei 2008 (17.14 WITA)

Alhamdulillah,,akhirnya makalah yang cukup memusingkan beberapa minggu belakangan ini selesai juga. Tugas ini udah lama sih dikasih dosen, tugas yang harus dikumpulkan sebagai tiket ujian final. Aku juga udah lama sih nyari-nyari data (ngumpulin banyak data dari warnet tapi belum ad aide mau nulis judulnya apa). Ya, tiap ngenet, aku search lagi kata kunci yang sesuai dengan topic yang sudah ditentukan dosen. Tapi entah kenapa, nyampe rumah tuh Cuma dipindahin aja dari FD ke PC gue, kalo ditanya temen udah apa belum, dengan malu-malu aku jawab belum. Agak lambat juga aku ngerjain, disaat temen-temen udah banyak yang selesai, ada yang udah lama lagi selesainya. Kenapa juga aku anggap tugas ini berat, tinggal satuin data, udah beres…Tapi menurutku nggak se-simple itulah…haru nyambung juga, harus ada analisislah dikit-dikit. OK, yang penting sekarang ini tugas itu tinggal di print. Aku bisa sedikit bernapas lega dan mengalihkan fokus ke hal lain. Ujian. Senin aku ujian final semester 4. minggu ini boleh dibilang minggu tenang. Sejak senin aku nggak ada jadwal kuliah. Udah selesai gitu. Tapi jumat besok harus ke kampus karena ada praktikum analisis gizi.



Tapi nggak tau nih, waktu libur ini kok aku tetep aja nggak maxi belajar! Ada saja halangannya, baik yang disengaja atau tidak, yang disadari atau tidak. Beberapa hari ini juga terjadi hal-hal yang cukup mengganggu pikiranku. Diantaranya, sempet PC gue bermasalah gitu. Tapi, mulai sekarang aku niat banget deh untuk serius fokus ke ujian. Semoga Allah melancarkan semuanya dan aku bisa tenang belajarnya. Masalah
beberapa hari ini cuekin aja dulu deh...

MAY DAY

Makassar, 01 Mei 2008.


Hari ini, Hari Buruh….
Hari ini, awal bulan Mei, memulai lagi aktivitas...setelah kemarin (tepatnya sepulang presentasi LKTM) saya merasa kurang sehat selama dua hari, saya merasa hari ini saya harus membuat resolusi bulanan saya. Sayangnya awal bulan ini dimulai dengan kegagalan lagi menghadiri kegiatan yang seharusnya saya ikuti..sedih juga, ada rasa bersalah menggelayut di hati. Kenapa juga saya masih saya belum bisa memanajemen waktu dengan baik sehingga ada kegiatan penting yang tersisihkan…
Ada target-target yang belum juga saya capai hingga detik ini dan harus dipaksakan tercapai bulan ini juga…dengan usaha maksimal tentu, tidak setengah hati atau modal semangat aja tapi aksi kurang seperti kegiatan yang lalu…Spirit!!!

Kotaku makin panas…

Makassar, 14 April 2007


Kemarin, sepulang kuliah, seperti biasa aku naik angkot (maklum, nggak bisa bawa motor,hihii..), mataku menatap tajam pada pohon-pohon yang tumbang, yang sudah mulai melayu sehabis ditebang…Ughhh..teganya! aku lihat ada banyak tukang pekerja bangunan, mobil pengeruk tanah…oh, lagi-lagi akan dibangun gedung, entah toko apa lagi…



Kotaku terasa semakin panas, jalanan semakin semrawut…
Semakin banyak pusat perbelanjaan, maka potensi terjadi kemacetan juga semakin besar. Tapi yang lebih penting dari itu, akan bertambah lagi tanah-tanah yang seharusnya ditumbuhi pepohonan rindang di pinggir-pinggir jalan menjadi gersang karena ditutupi oleh semen-semen pertokoan...lahan parkir...ough!

AKU, APA ADANYA…

(Mei 2008)


Bulan ini, bulan dimana aku dilahirkan. Bulan yang entah kenapa rasanya spesial, bulan yang sangat aku harapkan banyak terjadi hal-hal yang menyenangkan di dalamnya


Menurut ilmu psikologi, orang (sebagian besar) memang menaruh perhatian khusus pada hari kelahirannya, merasa hari itu hari spesial, sehingga senang sekali jika ada orang lain yang mengingat hari ulang tahunnya. Happy Birthday


Tapi, dalam Islam tidak diajarkan untuk menjadikan hari atau tanggal kelahiran sebagai sesuatu yang spesial. Karena, Nabi Muhammad SAW tidak pernah merayakan ulang tahun atau memperingatinya dengan acara khusus, misalnya dengan mengadakan pengajian khusus atau memberi makan orang miskin pada hari kelahiran beliau. Semua biasa saja. Istiqomah dalam rutinitas ibadah yang setiap harinya beliau lakukan.


Usia yang bertambah, berarti jatah hidup kita makin sedikit. Kematian semakin dekat. Semua orang waras tahu itu. Saking tahunya dan merasa sudah bosan diingatkan, merasa hal itu tidak penting lagi untuk dipikirkan secara mendalam. Maksiat terus dilakukan. Tidak melakukan perubahan berarti dalam hidup. Diri menjadi semakin bebal saja.



Heran dan prihatin sekali saya dengan orang-orang ”intelektual”, yang dihormati secara duniawi karena kedudukannya atau karena titel panjang yang mengiringi tulisan namanya, tapi bebalnya luar biasa. Pembangkangannya terhadap perintah Tuhan luar biasa. Dia pikir dia akan hidup selamanyakah? Mencari-cari seribu satu argumentasi untuk melegalkan perbuatannya yang dari sisi agama jelas-jelas salah!
Tapi, bukan hanya orang intelektual saja loh, kebanyakan manusia sekarang sangat bebal (semoga Allah terus memberikan aku hidayah, amin). Misalnya saja, sudah jelas-jelas bunga bank haram, sudah keluar fatwa MUI pula, tetap saja mereka menabung dan menggunakan jasa bank konvensional. Merokok, yang kini para jumhur ulama menyatakan keharamannya, tetap saja orang merokok. Mencari-cari dalih yang membenarkan perbuatan mereka. Wal iyadzubillah!


Eeeh..saya kok jadi ngelantur kesana-kemari yak, hehehh..:p
Bulan ini, bulan yang harus diliputi semangat untuk meneruskan visi-misi saya. Berubah menjadi lebih baik dari hari kemarin. Ngomong-ngomong soal perubahan, aku juga ternyata sudah agak berubah, ada deh sedikti perubahan yang terjadi...beberapa akan saya sebutkan:
1. Sekarang organisasiku nambah satu lagi, yaitu FORMAZI (Forum Mahasiswa Gizi)
2. Temen-temenku sudah nambah lagi dikit...
3. Udah mulai ikut kompetisi ilmiah, walaupun belum ada yang menang :P
4. .........


Udah ahh.basi banget sih infonya!! Maaf ya friennds, aku memang orangnya agak tertutup, rada-rada malu untuk mengumbar semua kejelekan atau jati diri gua,,,ntar ada yang naksir, jatuh cinta, kagum atau sebaliknya, ada yang anggap gua over narsis atau pembual, kan gawat:p Hihiii becanda ding!

JENUH

Akhir-akhir ini aku jadi banyak merenung juga, ternyata banyak sekali hal yang harus aku benahi dalam kehidupanku. Terutama sekali masalah manajemen waktu. Saya selama ini sangat sering melakukan kesalahan dan mengalami berbagai kerugian hanya dikarenakan bad management of time. Sangat menyesakkan. Dan saat detik tulisan ini saya buat, saya pun masih dalam proses untuk bisa disiplin dalam mengerjakan berbagai targetan yang sudah saya buat (selama ini terkadang targetan itu hanya ditulis di kertas, dipajang, dan tidak terlaksana sampai masa tenggatnya lewat, jadilah saya menyesali diri dikemudian hari).



Terkadang merasa sangat jenuh dengan rutinitas. Ingin bersantai sejenak, tapi yang menjadi masalah jika bersantai di saat yang tidak tepat. Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, tidak disiplin, cepat merasa lelah (padahal belum berbuat masksimal) adalah sikap-sikap yang harus segera dibenahi. Bangkit dari keterlenaan, nanti dulu deh nyantainya, maksudnya ya lihat sikonlah...kalau udah mau ujian, ya lebih fokus sama ujian. Kalau banyak tugas, begadang itu perlu tapi dengan tetap menjaga kesehatan, usahakan makan bergizi, hindari stres, nikmati aja. Itu semua harus dilakukan. Kerja keras akan menuai keberhasilan dan kenyamanan di kemudian hari. Jika malas, membuang-buang waktu, tidak produktif, bisa menyesal di kemudian hari. Malah sengsara berkepanjangan nanti.



Yo wis, semoga mulai besok bisa mengawali hari dengan taubat lagi atas segala kekhilafan pada Allah SWT, membenahi kehidupanku, tersenyum, dan bersemangat menjalani hidup. Semoga hidupku bisa bermanfaat, diridhoi oleh-Nya, dan wafat khusnul khotimah, amin (ingat, aku juga harus membayar kewajiban ini itu dan mengembalikan pinjaman lainnya).

Ditulis 30 Mei 2008 (23:47 WITA)

Get married?

Tanggal 4 April 2008 kemarin, akhirnya aku bisa hang out lagi with my mom. Dari sore sampai lewat jam 9 malam kami keluyuran ke mall. Bukan tanpa tujuan atau cuma sekadar cuci mata nggak karuan, kami pergi buat nyariin kado pernikahan seorang kerabat, ya sekalian aja ke Gramedia, Carefour, dan lainnya. Cukup menyenangkan malam itu karena beberapa pekan belakangan ini, saya cukup sibuk (stres alias jenuh) dengan segala rutinitas dan penyelesaian target-target yang cukup menyita waktu.


Malam itu, tanpa sengaja saya melihat ada ikhwan yang pake celana cungkring alias di atas mata kaki (istilah agamanya, celana yang tidak isbal, yaitu celana yang panjangnya tidak melewati mata kaki) jalan di mall menggandeng seorang wanita. Seperti biasa, aku menundukkan pandangan (ghodhdhul bashor), agar tak bertatapan langsung dengan ikhwan itu, jadi aku hanya melihat kakinya saja. Namun, entah kenapa, saya penasaran ingin melihat celana pria itu lagi, apakah tidak salah pria dengan pakaian seperti itu jalan di mall? (tidak berdosa memang, tapi jarang aja…dan cuma ingin memastikan aja, entah kenapa pula aku suka penasaran..). jadi, saat pria dan wanita gandengannya itu berlalu, aku memutuskan untuk menoleh, rencananya mau melihat ikhwan itu dari belakang, tapi tahukah kau apa yang terjadi? Wanita gandengannya itu menoleh padaku….Masya Allah, dia adalah teman satu bimbingan belajarku dulu saat persiapan SPMB. Setelah bertahun-tahun tak berjumpa, setelah sempat dulu berhubungan lewat surat dan handphone (tapi terputus karena satu dan lain hal), akhirnya Allah mempertemukan kami kembali. Cukup kaget juga, tapi senang tentunya berjumpa lagi dengannya. Ternyata ikhwan yang aku lihat tadi adalah suaminya. Kami pun bertukaran nomor telepon seluler. Pertemuan yang singkat, karena kami berdua buru-buru, insya Allah bisa janjian ketemuan lagi dan terus merajut silaturahmi lagi setelah ini.


Temanku itu adalah wanita shaliha dan sepertinya mendapatkan suami yang sholeh juga. Saya turut bahagia. Ya, dia sudah duluan menikah daripada saya. Nikah muda saat masih kuliah. Entah dengan suaminya beda berapa tahun, tapi sepertinya tidak terlalu jauh sekali rentang umur mereka.


Menikah…well, setiap manusia normal pada umumnya pasti merencanakan menikah, apalagi dengan orang yang dicintai, tentu menyenangkan. Berharap akan mempunyai keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Baiti jannati, rumahku surgaku. Pria mengharapkan mendapat istri sholiha, sebab wanita sholiha adalah sebaik-baik perhiasan dunia, begitu sabda Nabi SAW. Wanita sholiha dapat menjadi ibu yang baik yang akan membesarkan anak-anaknya kelak dengan nilai-nilai ketakwaan, dapat menjadi penyejuk hati bagi suami dan anak-anak, insya Allah. Perempuan pun mengharapkan mendapatkan pria sholih. Yang mengerti dan menjalankan perintah agama dengan taat, yang bisa menjadi ‘imam’ dalam keluarga.


Namun jodoh adalah misteri. Kecantikan atau ketampanan seseorang tidak dapat dijadikan jaminan bahwa ia pun akan mendapatkan jodoh yang setara. Banyak orang yang mempunyai impian menikah dengan tipe bla bla bla...tapi ternyata jodohnya tidak seperti itu. Ada yang berniat ingin menikah di usia sekian tahun, tapi sampai ajal menjemput di usia senja, jodoh itu belum juga datang.


Saya sendiri dulu juga pernah punya target macam-macam, tapi itu dulu waktu masih belum dewasa (jadi sekarang sudah dewasa nih?). Sekarang agak lebih realistis. Masih tetap punya standar, tapi masih dalam tahap wajar dan masuk akal. Untuk masalah beginian, saya paling sering curhat sama mama, biar sekalian minta didoakan agar dapat jodoh yang terbaik dan dimudahkan urusannya oleh Allah plus dapat jodohnya dengan cara yang syar’i alias tidak lewat maksiat dulu (misalnya lewat pacaran). Kapan menikahnya, saya serahkan pada Allah saja. Allah yang Maha Tahu kapan waktu yang tepat bagi saya untuk mulai membina rumah tangga. Yang jelas, pintu rumah saya selalu terbuka untuk pria-pria yang berani melamar, Cuma urusan diterima atau tidak, saya tidak bisa menjamin. Banyak pertimbangan nantinya. Saya sendiri saat ini tidak menargetkan harus menikah setelah selesai kuliah atau kapan. Karena saya perempuan, saya kan tidak wajib punya pekerjaan. Jika ada yang rela punya istri masih kuliah ya silakan saja, hehe...


Ah, tulisan di atas hanya sekadar imajinasi saja, tidak berniat mempromosikan diri saya seperti di biro-biro jodoh. Saya yakin jodoh itu sudah ada, hanya saja saja belum dipertemukan saat ini, belum datang masa itu bagi saya. Di saat-saat penantian ini, saya lebih fokus melihat ’siapakah dan bagaimanakah’ diri saya ini? Apakah diri ini memenuhi kualifikasi istri yang baik? Oleh karena itu, saya harus lebih banyak lagi membenahi diri dan melakukan banyak hal sebelum saat itu datang, insya Allah. Wallahu a’lam bis showab.

PAPAKU SAYANG

Jumat, 9 Mei 2008, papa dioperasi di rumah sakit Pelamonia (di jalan Jend. Sudirman, Makassar). Papa punya penyakit asam urat yang parah banget, jadi di kakinya ada benjolan asam urat yang menyebabkan beliau beberapa tahun ini tidak bisa memakai sepatu. Tidak sakit sebenarnya, namun kurang nyaman saja. Jadi, hari itu papa memutuskan ingin operasi. Mamah, dan akang sebenarnya nggak setuju, merepotkan saja dan malah ribet mungkin sakitnya pasca operasi. Tapi papa tetap keukeuh, tetap ngotot mau di operasi.


Jadilah malam sabtu itu, saya dan mama nginep di rumah sakit. Papa sempat ngigau gitu, agak kurang kesadarannya pasca operasi. Sempat muntah juga. Belum mau makan berat.


Besoknya, sabtu pagi papa udah bisa pulang. Namun yang membuat sedih, sampai detik saya nulis ini, papa masih belum bisa makan nasi plus lauk pauk maupun sayuran. Paling makan buah sedikit dan minum vitamin. Tapi jelas saja membuat kami khawatir. Sekarang sudah tanggal 31 Mei 2008. hampir sebulan loh! Mama kadang suka nanya, sampai kapan sih papa nggak mau makan nasi? Samapai kapan kayak gini, masih belum tahu. Saya juga heran, yang dioperasi kaki, tapi perut papa katanya yang nggak enak jadi belum mau makan berat. Papa hanya makan bubur. Itu juga syukur-syukur kalo dihabisin. Tampaknya selesai ujian aku harus lebih fokus lagi merhatiin papa dan nyariin makanan atau suplemen yang lebih tepat untuk menjaga kesehatan papa yang entah sampai kapan akan kayak gini. Sekalian nyari-nyari penyebab papa kayak gini dan semoga dapat solusi agar papa bisa sehat lagi kayak dulu, bisa ngantarin aku ke kampus atau ke rumah temen lagi, amin. Mohon doanya.

Antivirus Merah Jambu

Entah sejak kapan tepatnya, tapi akhir-akhir ini disaat saya melakukan flashback terhadap perkembangan diri ini, saya mendapat satu kesimpulan penting diantara beberapa catatan penting dalam kehidupan saya. Saya sudah berubah, agak aneh dibanding remaja seusia saya. Di saat remaja lain sedang jatuh cinta, di saat remaja lain freaks banget dengan novel-novel roman, film-film dan lagu bertemakan cinta, saya merasakan hal yang sebaliknya.


Tidak. Saya tidak lesbian atau tidak nafsu lagi dengan pria. Saya hanya sudah sulit lagi untuk jatuh cinta (lagi?). Saya merasa tidak tertarik untuk menjalin hubungan cinta lewat pacaran atau hubungan spesial tanpa stasus sekalipun dengan pria manapun. Menurut saya, itu hanya membuang-buang waktu saja, menambah dosa, dan risikonya bisa patah hati yang sangat menyakitkan bila putus cinta. Saat ini rasanya ada antivirus cinta yang ter-instal di solar plexus-ku (di bagian hati ini). Baguslah, artinya saya bisa menjalankan misiku untuk mencari jodoh tanpa pacaran. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana caranya? Ah, saya yakin pertolongan Allah. Saya juga kan tidak menutup diri dari hadirnya lelaki dalam kehidupan saya. Hanya saja agak menjaga jarak, berhati-hati tepatnya. Berhati-hati dari godaan setan yang bujukannya terkadang sangat melenakkan, membuat manusia mabuk dan lupa akan eksistensinya sebagai hamba Allah yang harus menjauhi maksiat dengan segala macam bentuknya. Saya pun hingga detik ini masih saja merasa banyak dosa meski berusaha menjadi manusia bertakwa, tapi seringkali terkalahkan oleh nafsu dan godaan setan.


Tapi sekarang saya jadi lebih sayang sama teman-teman. Entah kenapa, dibandingkan waktu masih SMA, sejak kuliah sampai sekarang, saya sangat menghargai sekali sebuah pertemanan atau persahabatan. Mulai dari teman-teman IPB tercinta yang masih sering aku rindukan hingga kini, teman-teman di kampusku sekarang, di Unhas, yang selalu mengisi suka-duka kuliah di Makassar, sampai teman-teman lama di Kendari. Saya juga menjalin relasi baru lewat internet, berkenalan dengan orang-orang yang cukup memberi warna dalam hidup ini, menjadi inspirasi, dan saling berbagi informasi. Lewat internet pula, saya bisa terus merajut ukhuwah dengan teman-teman. Itu lebih indah dan nyaman. Saya merasa itu sudah cukup. Tak perlu ada pacaran. Tak perlu dulu menyerahkan segala cinta di hati ini pada orang yang belum tentu dia adalah jodoh saya. Saya hanya merasa bahagia dengan indahnya persahabatan, ketulusan berbagi tanpa tendensi apapun. Keikhlasan dan senyum dalam menjalin hunbungan dengan orang lain didasari kasih sayang sebagai sesama hamba Allah.


Kawan, bila aku melakukan kesalahan, maafkan aku, aku hanyalah manusia biasa yang lemah (dhoif) dan banyak kekurangan. Aku berharap di sisa umur ini aku bisa menjadi manusia yang punya manfaat bagi orang lain dan diridhoi Allah, amin. Wallahu a’lam bis showab.

Kamis, 15 Mei 2008

JADILAH DIRIMU!!!

Sejak kecil, kita sudah sering ditanyai tentang cita-cita. Ya, cita-cita. Mengapa? Karena dengan cita-cita, dengan mempunyai impian, kita menjadi bersemangat dalam menjalani kehidupan, kita menjadi tahu apa tujuan kita belajar. Namun, seiring waktu, cita-cita terkadang suka berganti-ganti. Saat SD, ingin menjadi dokter; saat SMP ingin menjadi guru; saat SMA ingin menjadi ilmuwan; saat kuliah, ingin menjadi dosen. Namun akhhirnya, tidak jarang yang memiliki profesi yang sangat jauh dengan cita-citanya. Ada yang pekerjaannya jauh lebih baik dibanding cita-citanya, namun tidak sedikit juga yang sebaliknya.
Untuk apa kita mempunyai cita-cita? Agar mempunyai tujuan hidup yang jelas. Agar tahu jalan mana yang harus ditempuh. Kemana harus melangkah. Kata Thomas Carlyle, “Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus.”
Kita juga bisa memetik hikmah dari novel tetralogi Laskar Pelangi, dimana tokoh-tokohnya, yaitu Arai dan Ikal, mempunyai mimpi, yang akhirnya menjadi pelecut dalam kehidupan mereka untuk mewujudkan mimpi itu. Dan akhirnya, mimpi itu terwujud! Mimpi yang secara realistis sangat mustahil untuk diwujudkan oleh orang-orang dengan latar belakang seperti mereka! Kita dapat ikut merasakan kuatnya kekuatan mimpi mereka, seperti yang diceritakan dalam Sang Pemimpi (Hirata,
2006: 272) sebagai berikut:
Hari ini seluruh ilmu umat manusia menjadi setitik air di atas samudera pengetahuan Allah. Hari ini Nabi Musa membelah Laut Merah dengan tongkatnya, dan miliaran bintang-gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan, membentuk lingkaran episiklus yang mengelilingi miliaran siklus yang lebih besar, berlapis-lapis tak terhingga di luar jangkauan akal manusia. Semuanya tertata rapi dalam protokol jagad raya yang diatur tangan Allah. Sedikit saja satu dari miliaran episiklus itu keluar dari orbitnya, maka dalam hitingan detik semesta alam akan meledak menjadi remah-remah. Hanya itu kalimat yang menggambarkan bagaimana sempurnanya Tuhan telah mengatur potongan-potongan mozaik hidupku dan Arai, demikian indahnya Tuhan bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi kami, telah menyimak harapan-harapan sepi dalam hati kami…

Jadi, bermimpilah saudaraku dan berjuanglah untuk mimpi itu! Kita memang bukan Andrea Hirata, kita memang bukan Arai, kita bukan Einstein, kita adalah diri kita sendiri! Kita punya mimpi kita sendiri! Jangan hanya melamun, tapi bertindaklah!
Setiap manusia dilahirkan dengan takdirnya sendiri. Kita punya kelebihan dan kekurangan, kita berbeda dari orang lain. Maka, galilah potensi dalam dirimu! Temukan dia! Jangan biarkan dia hanya terpendam. Itulah sebabnya Allah melarang kita mempunyai sifat iri, tidak senang melihat orang bahagia, tidak senang melihat kelebihan orang lain,dan berbagai penyakit hati lainnya. Karena saudaraku, semua itu hanya akan menghancurkan dirimu! Mengapa menghabiskan waktu, pikiran, dan perasaan dengan membenci orang lain? Bisa-bisa penyakit fisik pun bermunculan. Seharusnyalah kita turut bahagia jika ada saudara kita berhasil, jika mereka memeroleh kebaikan-kebaikan dari Allah. Harusnya kita belajar dari orang-orang sukses, belajar dari kegigihan mereka, dan menerapkannya pada diri kita.
Menjadi diri sendiri artinya melihat potensi diri sendiri. Apa yang paling baik untuk kita berdasarkan potensi yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Jika di masa lalu kita banyak berbuat kesalahan, banyak waktu yang sia-sia, marilah sekarang kita memulai lembaran baru. Mengumpulkan spirit baru. Dengan memohon bimbingan dari Allah, tapakilah kehidupan ini dengan senyum, bermimpi, dan bertindaklah!
Tapi Saudaraku, terkadang kita bingung, jalan manakah yang harus ditempuh. Apakah sekarang aku salah jalan?
Saudaraku, aku juga masih dalam tahap pencarian jati diri itu. Saranku, banyak-banyaklah memohon petunjuk pada Allah. Aku ingin hidupku ini bermakna bagi orang lain. Aku ingin hidupku diberkahi Allah. Saudaraku, kita lahir bukan karena kebetulan! Kita lahir dengan izin Allah. Kita lahir sebagai hamba Allah, kita lahir sebagai manusia. Sadarkah kau betapa besarnya tanggung jawabmu? Di dunia maupun di akhirat? Tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya. Itu prinsip dasar! Jadi, jadikanlah segala aktivitasmu sebagai ladang amal di sisi-Nya. Bersekolah, kuliah, ikut kursus atau pelatihan dan sebagainya, niatkan untuk belajar, mencari ilmu, semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Mungkin dengan ilmu ini suatu saat kita bisa membantu orang lain, mungkin ilmu yang kita pelajari saat ini bisa kita ajarkan pada orang lain sehingga bisa menjadi amal jariyah yang pahalanya tidak pernah putus selama ilmu itu masih dimanfaatkan orang lain. Janganlah menjadi seperti budak-budak setan yang kuliah hanya untuk mencari gelar sehingga nmereka menghalalkan segala cara. Mereka menyogok, menyontek, membeli gelar, dan segala kebobrokan lainya. Janganlah menjadi seperti mereka yang menyia-nyiakan hidupnya dalam kenistaan, bergelimang maksiat; sex bebas, narkoba, melalaikan ibadah, dan terus mengejar dunia hingga lupa Tuhan, seakan-akan mereka akan hidup selamanya, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya saja yang ada di kepala mereka. Terlalu sibuk, bahkan untuk sholat lima waktu pun dianggap buang-buang waktu. Sedih. Miris hati ini melihat saudaraku seperti itu. Lupakah mereka akan hari akhir? Betapa sia-sia hidup mereka, karena sesungguhnya mereka meniupu diri mereka sendiri! Marilah saudaraku, mulai hidup baru yang lebih baik.
Jika hari ini, engkau merasa jenuh, maka ingatlah, banyak yang harus kau kerjakan. “Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ ”(At Taubah: 105)

Tentang saya

Citra Meidita, anak bungsu dari tiga bersaudara, dilahirkan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada tengah malam bulan Ramadhan, 6 Mei 1987. Mempunyai dua kakak lelaki yang telah bekerja, Benny Setiawan dan Paris Sutarjawinata. Saat ini penulis sedang kuliah di Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Gizi – setelah di tahun 2005 sempat menempuh kuliah di Institut Pertanian Bogor (tahun 2006 penulis memilih hengkang dari IPB dan melanjutkan kuliah di Makassar). Penulis yang berdarah Sunda, Jawa, dan Sulawesi, kini tinggal bersama orang tua di kota Makassar.
Di situs ini, penulis ingin berbagi tentang berbagai hal; tentang opini/pemikiran-pemikiran penulis, tentang berbagai ‘pelajaran’ yang penulis anggap penting untuk diketahui, dan berbagai topik lain yang disukai penulis. Penulis berharap, situs ini bisa menjadi ajang berbagi ilmu, saling bertukar pikiran, tempat mencari masukan dari pembaca, dan yang lainnya. Oleh karena itu, masukan dari pembaca sangat penulis harapkan, demi perbaikan yang akan penulis lakukan. Bagi yang ingin mengenal penulis lebih jauh, silakan mengunjungi penulis lewat Friendster, dengan alamat e-mail: citra.meidita@gmail.com.
Penulis sangat suka membaca, demi mencari pengetahuan, pengalaman dari orang lain, dan refreshing dari rutinitas tentunya. Penulis senang membaca buku-buku agama (utamanya karangan ulama salaf), buku-buku berbau psikologi, kesehatan, biografi, teknologi (walaupun suka nggak ngerti), dan bacaan lainnya yang penulis anggap penting untuk menambah wawasan. Terkadang membaca novel (suka dengan novel yang membangun dan memberikan pencerahan).

Minggu, 24 Februari 2008

PEMANIS BUKAN GULA

A. Pemanis Bernutrisi
Ini termasuk gula alcohol, terutama sorbitol, manitol, xylitol; ditambah produk baru yaitu kombinasi gula alcohol yang disebut palmitrit atau isomalt. (Jangan kaget dengan penggunaan kata ‘alkohol’ dalam uraian ini – gula alcohol adalah gula yang bermolekul relatif besar dan tidak menyebabkan mabuk).

Sorbitol (D-glusitol)
Gula alcohol ini atau polyol, secara alami terdapat dalam beberapa buah-buahan masak (cherry, plum, apel), tapi bisa diproduksi secara komersial dari sukrosa atau zat tepung. Rasa manisnya lebih kurang setengah dari sukrosa. Proses penyerapannya di dalam usus berlangsung tidak sempurna, dan sangat lamban karena perubahan metaboliknya juga lambat sehingga banyak digunakan sebagai pengganti sukrosa bagi penderita kencing manis. Namun nilai kalori makanan ini sama tingginya dengan makanan manis konvensional sehingga merugikan bagi penderita kencing manis yang ingin mengurangi berat badannya sedangkan keamanannya untuk gigi masih diragukan.
Awalnya, bakteri pada plak gagal mengubah gula jenis ini menjadi asam, tetapi bila konsumsi sorbitol berulang kembali, bakteri plak itu bisa beradaptasi dan dapat mengubahnya menjadi asam. Walaupun demikian, saat ini sorbitol dianggap kurang bersifat merusak gigi (kariogenik) daripada sukrosa dan merupakan bahan utama permen karet ‘bebas gula’. Sorbitol juga ditambahkan pada produk makanan ringan konvensional untuk mengendalikan tekstur dan mencegah kristalisasi gula. Keburukan sorbitol adalah dalam dosis tinggi (150 gram atau lebih sehari) dapat menimbulkan efek pencahar (diare osmotik).

Manitol (gula manna)
Manitol mempunyai rasa manis separuh dari sukrosa. Manitol diserap perlahan-lahan dan tidak sempurna di dalam usus, dan juga memiliki efek pencahar; digunakan dalam konsentrasi yang cukup rendah pada industri permen karet ‘bebas gula’ sebagai bahan yang ditaburkan pada potongan permen karet agar mudah digulung dan dibentuk.

Xylitol
Xylitol mempunyai rasa manis yang sama dengan sukrosa (dua kali sorbitol dan manitol). Xylitol banyak terdapat di alam, misalnya dalam raspberry, plum kuning, dan sejenis kol. Juga dibentuk dalam tubuh manusia sebagai bentuk antara pada metabolisme glukosa. Hasil penelitian terus-menerus menunjukkan bahwa xylitol tidak menghasilkan asam sama sekali pada plak (beberapa peneliti menunjukkan bahwa xylitol meningkatkan pH) dan karenanya gula jenis ini dianggap sangat aman bagi gigi, meskipun adaptasi bakteri pada plak tetap masih mungkin terjadi. Xylitol yang diproses dalam tubuh manusia, tidak berpengaruh pada kadar gula dalam darah sehingga bermanfaat bagi penderita kencing manis (ingat, gula jenis ini memiliki nilai kalori yang tinggi karena hanya 10-30% yang diserap oleh pencernaan – lihat kembali sorbitol). Disamping kelemahannya dalam proses pencernaan, efek pencahar dari xylitol kelihatannya lebih rendah daripada sorbitol dan manitol, dan kadar tersebut makin berkurang dengan konsumsi yang berulang-ulang. Xylitol memiliki efek pelindung terhadap mikroorganisme penghancur makanan sekitar dua kali sukrosa. Xylitol mempunyai komposisi yang istimewa dengan menimbulkan rasa dingin di dalam mulut sehingga menambah daya tarik pada makanan ringan.

Platinit (isomalt)
Dalam pencernaan, platinit pertama-tama diubah menjadi sorbitol, lalu manitol, dan glukosa. Rasa manisnya separuh dari sukrosa, dan pada tes awal terbukti dapat dipakai sebagai pengganti gula dalam mencegah kerusakan gigi.

B. Pemanis Tidak Bernutrisi

Aspartam (Canderel)
Pemanis ini dibuat dari dua macam asam amino komersial (L-phenilalanin dan L-asam aspartat). Rasa manisnya dianggap paling mendekati sukrosa dibandingkan pemanis tidak bernutrisi lainnya, tanpa meninggalkan rasa pahit. Tidak stabil pada temperatur tinggi sehingga tidak cocok untuk makanan yang dimasak atau dibakar (meskipun dapat juga ditambahkan belakangan, jika memungkinkan). Tidak stabil pada cairan dengan keasaman yang tinggi dan netral. Dianggap sangat aman karena dapat diproses dalam tubuh melalui metabolisme protein normal dan tidak menghasilkan asam pada plak. Konsumsi per hari yang diperbolehkan adalah 40 mg/kg BB. Karena komposisinya, aspartame tidak cocok untuk digunakan oleh penderita penyakit genetic yang langka ‘Fenilketouria’ (PKU); dimana penderita penyakit ini tidak dapat memetabolisme komponen fenilalanin.

Asesulfam K
Rasa manisnya sekitar 150 kali sukrosa dan sangat stabil, baik dalam produk makanan dan juga dalam tubuh manusia, yang dikeluarkan tidak dalam keadaan berubah. Agak sedikit terasa sangat pahit setelah memakan pemanis jenis ini, meskipun tidak sebesar sakarin. Pemanis ini sangat aman bagi gigi dan kesehatan umum.

Sakarin
Rasa manisnya sekitar 300 kali sukrosa dan sangat stabil, tidak berubah sampai akhir proses metabolisme dari tubuh, juga aman bagi gigi. WHO menyarankan batasan 2,5 mg/Kg BB/hari dalam mengonsumsi pemanis ini.

Thaumatin (Talin)
Rasa manisnya 2000-3000 kali sukrosa. Rasa manisnya bertahan dan hilang perlahan-lahan sehingga ideal untuk memberikan rasa manis pada obat-obatan cair, serta makanan dan minuman, yang berarti mengurangi jumlah gula dari makanan tersebut. Pemanis ini sangat aman bagi gigi.

Siklamat
Pemanis bebas kalori ini (tidak menyebabkan kerusakan gigi), rasa manisnya sekitar 25 kali sukrosa, dengan kestabilan (daya tahan) yang baik pada berbagai makanan dan minuman. Kekuatan manis siklamat relatif rendah dibandingkan dengan pemanis lain sehingga diperlukan jumlah yang lebih banyak.

C. Campuran Pemanis
Kecenderungan akhir-akhir ini dalam bidang pemanis adalah penggabungan beragam pemanis. Telah ditemukan bahwa kekuatan manis, katakanlah campuran sakarin aspartame lebih besar, hampir 50% daripada bila pemanis dimasukkan satu per satu dalam suatu hidangan. Efek penguat antara satu pemanis dengan yang lainnya ini menguntungkan sebab mengurangi jumlah konsentrasi pemanis yang dibutuhkan untuk suatu rasa manis tertentu sehingga biaya menjadi rendah dan keamanan terjamin.

PENUTUP
Penggunaan istilah ‘rendah gula’ dan ‘bebas gula’ hampir selalu digunakan untuk menandai tidak adanya sukrosa pada produk yang mengandung glukosa atau sirup jagung tinggi fruktosa yang juga tidak baik bagi gigi. Yang lebih sulit adalah penerapan istilah tersebut pada produk makanan yang dimaniskan dengan gula alcohol (juga disebut polyol atau polihidrik alkohol). Deskripsi ini secara kimia benar, dan juga menunjukkan cukup aman bagi gigi, tetapi bukan berarti rendah kalori. Jika Anda melihat label ‘bebas sukrosa’ pada makan atau minuman, coba Anda cari apakah disebutkan monosakarida, glukosa, fruktosa, isoglukosa, maltosa (atau akhiran –osa lainnya), sirup jagung, sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS), sirup tepung, dan gula invert atau madu. Semuanya ini membuat gemuk dan tidak baik bagi gigi.

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRRUL WALIDAIN)

Berbakti kepada orang tua adalah berbuat baik kepada mereka dengan harta, kedudukan, dan bantuan secara fisik. Ini semua hukumnya wajib. Sedangkan durhaka kepada orang tua termasuk perbuatan dosa besar, yaitu tidak memenuhi hak-hak mereka. Adapun setelah orang tua telah meninggal dunia, maka cara berbaktinya adalah dengan mendoakan dan memohonkan ampunan bagi mereka, melaksanakan wasiat mereka, menghormati teman-teman mereka, dan memelihara hubungan kekerabatan yang Anda tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengan mereka tanpa keduanya. Itulah lima hal yang merupakan bakti kepada orang tua setelah mereka meninggal dunia.
Bersedekah atas nama keduanya hukumnya boleh. Tapi tidak harus, misalnya dengan mengatakan kepada sang anak, “Bersedekahlah!”. Namun yang lebih tepat, “Jika engkau bersedekah, maka itu boleh.” Jika tidak bersedekah, maka mendoakan mereka adalah lebih utama, berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Jika seorang manusia meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Bukhary dan Muslim).

Nabi menyebutkan bahwa doa itu berstatus memperbarui amal. Ini merupakan dalil bahwa mendoakan kedua orang tua setelah meninggal adalah lebih utama daripada mengumrahkan mereka, membacakan Al Quran untuk mereka, dan shalat untuk mereka, karena tidak mungkin Nabi menggantikan yang utama dengan yang tidak utama, bahkan tentunya Beliau menjelaskan yang lebih utama dan menerangkan bolehnya yang tidak utama.
Dalam hadits Sa’ad bin Ubaidillah, yaitu saat ia meminta izin kepada Nabi SAW untuk bersedekah atas nama ibunya, beliau tetap mengizinkan. Juga seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, ibuku meninggal tiba-tiba dan aku lihat seandainya ia sempat berbicara, tentu ia akan bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab, “Boleh.” (HR. Al Bukhary).

Pertanyaan Populer Gizi

1. Jelaskan prinsip menurut Ilmu Gizi Dasar mengenai terjadinya kasus berikut.
· Joko banyak makan namun badannya kurus
· Rudi makannya sedikit namun badannya gemuk
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?Jelaskan perbandingan kasus tersebut! Jelaskan pula dengan memberikan contoh tentang proses terjadinya obesitas!
Jawab:
Jika ingin mengetahui secara pasti mengapa kedua kasus itu bisa terjadi maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya tiap individu. Namun secara teoritis, hal itu bisa terjadi dengan beberapa kemungkinan sbb.
a. Jawaban untuk kasus Joko adalah jelas bahwa ia berada dalam kondisi defisit energi. Penyebabnya kemungkinan:
· asupan energi besar tetapi aktivitas fisiknya berat sehingga jumlah penggunaan energi lebih besar lagi. Akibatnya, ia tetap dalam kondisi defisit energi.
· Penggunaan energi untuk metabolisme dalam keadaan istirahat meningkat karena ia menderita suatu penyakit kronis.
· Makanan yang dikonsumsi tidak dicerna atau diserap usus dengan baik karena ada gangguan fungsi saluran pencernaan.
b. Jawaban untuk kasus Rudi adalah jelas bahwa ia berada dalam kondisi surplus energi walaupun makannya sedikit. Penyebabnnya kemungkinan:
· aktivitasnya sangat ringan sehingga asupan energi dari makanannya yang sedikit itu tetap lebih besar daripada penggunaannya.
· Penggunaan energi untuk metabolisme saat istirahat rendah karena ia menderita hipotiroidi, yaitu penyakit yang menyebabkan kelenjar gondok kurang memroduksi hormone tiroid pengatur laju metabolisme.

Dalam bukunya, Obesitas dan Penanggulangannya, Kunkun K. Wiramihardja (2004:70) menjelaskan sbb.
Bila total asupan energi (total energyi intake) dalam sehari kurang dari energi yang digunakan (Total Energy Expenditure = TEE), maka pada hari itu tubuh berada dalam kondisi kekurangan energi (deficit energy) atau tubuh berada dalam kondisi keseimbangan energi negatif. Dalam keadaan ini tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam lemak simpanan dan glikogen. Jumlah glikogen cadangan hanya sedikit sehingga cepat habis terpakai, sedangkan cadangan lemak sangat besar. Cadangan lemak tubuh bisa mencapai puluhan kilogram. Cadangan lemak yang hanya seberat 1 kg saja dapat menyediakan energi sebesar 7000 kkal (dapat memasok penggunaan energi selama tiga hari, walaupun orang berpuasa selama tiga hari pula). Pemakaian lemak simpanan akan menyebabkan berat badan turun.

Bila antara asupan energi dan penggunaan energi sama besar, tubuh berada dalam keadaan energi seimbang (balanced energy). Pada keadaan ini, tubuh tidak akan menggunakan cadangan energi dan akibatnya berat badan akan tetap, tidak turun dan tidak naik.

Bila asupan energi melebihi penggunaannya, tubuh mengalami kelebihan energi (surplus energi) atau tubuh dalam keseimbangan energi positif. Dalam keadaan ini, kelebihan energi akan disimpan oleh tubuh, sedikit sebagai glikogen dan yang terbesar sebagi lemak. Lemak disimpan di dalam sel lemak. Ukuran sel lemak di jaringan lemak (adiposa) menjadi bertambah besar. Lemak yang tersimpan di jaringan adiposa disebut sebagai lemak simpanan (depot) cadangan energi. Lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi dapat berasal dari kelebihan asupan lemak, kelebihan protein, atau kelebihan karbohidrat. Bertambahnya lemak simpanan akan menambah berat badan.

Surplus energi yang terjadi setiap hari akan menambah lemak setiap hari dan tentu berat badan pun akan bertambah setiap hari pula. Tambahan berat badan yang terus-menerus akan menyebabkan tubuh mencapai kondisi kelebihan berat kemudian menjadi obesitas.
Jadi, obesitas terjadi secara bertahap, tidak sekaligus.

Contoh: Bila lemak simpanan setiap hari terbentuk sebanyak 10 gram (berasal dari surplus energi akibat kebiasaan mengonsumsi dua buah permen) maka dalam sebulan akan terbentuk 300 gram dan setahun terbentuk 3600 gram lemak simpanan. Dalam jangka waktu 10 tahun, lemak simpanan akan bertambah 36 kg.
Jadi, bila dua puluh tahun yang lalu berat Anda 50 kg dan sekarang bobot badan menjadi 70 kg, berarti rata-rata tiap tahun berat Anda bertambah 1 kg atau setiap hari rata-rata berat naik sekitar 3 gram saja.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan diet? Sebutkan beberapa contoh diet dan bandingkan prinsip diet tersebut! Terangkan pula bagaimanakah pola diet yang sehat?
Jawab:
Diet adalah pilihan makanan yang biasa dikonsumsi seseorang (Barker HM, Lees R: Nutrition and Dietetics for Health Care. 9th ed. 1996 pp.3).
Diet adalah mengatur makanan dan minuman yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Dalam diet harus diatur frekuensi perolehan, jumlah, dan susunan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Artinya, jumlah dan komposisi zat gizi diatur pula (Kunkun W., 2004:132).

Beberapa contoh diet yang berkembang saat ini:
1. Diet dr. Atkins
Diet ini dikenal pula dengan nama diet harimau (tiger diet) karena pendiet dianjurkan hanya mengonsumsi makanan sumber protein hewani dan lemak tanpa batas (seperti harimau atau kucing). Dalam bukunya yang berjudul “Dr. Atkins’s Diet Revolution”, dr. Atkins hanya membolehkan pendiet makan daging, ikan, dan ayam. Komposisi diet ini sangat rendah karbohidrat (<20%) dan tinggi lemak serta protein.

Dr. Atkins berusaha meyakinkan dunia bahwa kita tidak akan mengalami masalah dalam mengonsumsi lemak selama dapat mengurangi karbohidrat secara ekstrem dari makanan. Ternyata praktik diet ala macan ini membawa dampak kurang baik terhadap kesehatan.

Tingginya kadar lemak dalam diet ini menyebabakan kadar benda-benda keton di dalam darah meningkat sehingga menimbulkan rasa tidak enak (enek-bhs Jawa) yang sangat mengurangi nafsu makan. Benda keton adalah zat-zat yang dihasilkan dari penguraian asam lemak. Asam lemak dihasilkan dari penguraian lemak yang diebut trigliserida. Pada orang yang tidak berdiet pun benda keton dihasilkan, tetapi jumlahnya tidak banyak sehingga tidak menekan nafsu makan. Diet ini berbahaya untuk dilakukan apalagi dalam waktu lama, karena peningkatan kadar keton dalam darah berpotensi mengganggu kesehatan ginjal dan terjadinya ketoasidosis, yaitu gangguan keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh yang berpotensi mengganggu kesehatan. Selain itu,diet ini rendah vitamin C dan mempercepat kehilangan kalsium dari tubuh (Michael T., 2007:90).

2. Diet Fiber
Dewasa ini di supermarket, toko obat, atau apotek di Indonesia, banyak tersedia berbagai fiber yang dikemas sebagai makanan kesehatan yang berfungsi untuk menurunkan berat badan. Bila kita telaah, ternyata fiber berfungsi sebagai pengenyang karena ia akan mengembang di dalam lambung sehingga bila dikonsumsi sebelum makan, dapat mengurangi porsi makan. Semua jenis serat dapat memperbesar jumlah feses sehingga serat lebih cocok bila digunakan unutk mengatasi kesulitan buang air besar, itupun bila disertai dengan banyak minum. Selain itu, serat yang larut air dapat menghambat proses penyerapan karbohidrat dan lemak di usus, tetapi hambatannya tidak terjadi total. Mengonsumsi serat larut air dalam jumlah cukup sangat dianjurkan bagi penderita diabetes dan dislipidemia (Kunkun W., 2004:142).

Informasi yang biasa terdapat pada brosur produk fiber mengatakan bahwa produk mereka dapat dijadikan makanan pengganti. Informasi ini samgat menyesatkan karena berat badan yang turun dapat disertai dengan kekurangan protein, asam lemak esensial, dan zat gizi lainnya. Dengan diet ini dapat terjadi kekurangan penyerapan mineral, seperti besi, mangan, seng, dan lainnya sehingga dapat menimbulkan penyakit kekurangan mineral.

3. Diet Food Combining
Diet ini membagi makan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok protein, kelompok karbohidrat, dan kelompok sayur plus buah. Dalam aturan mainnya, secara umum diet ini melarang dikonsumsinya karbohidrat bersamaan dengan protein, namun mengizinkan dikonsumsinya karbohidrat bersama buah dan sayur atau protein dikonsumsi bersama buah dan sayur (Michael T., 2007:93).

Ternyata kunci keberhasilan diet ini terletak pada kombinasi makanan yang tidak biasa dimakan karena pada umumnya kombinasi makanan kita terdiri atas karbohidrat (nasi) ditambah protein hewani (ayam, ikan) ataupun protein nabati (tahu, tempe) beserta sayuran yang biasa dimasak dengan menggunakan sedikit minyak, tak jarang pula ditutup dengan menyantap buah. Karena kebiasaan tersebut, rasa puas kita terhadap makanan baru dapat terpenuhi bila kita makan makanan yang memiliki kombinasi lengkap. Akibat pola makan baru tersebut, kenikmatan makanan menjadi berkurang karena tidak mengandung bahan makanan secara lengkap. Hal ini mengurangi nafsu kita untuk makan lebih banyak dan dapat menurunkan berat badan kita.


Cara diet adalah pilihan yang sifatnya subjektif bagi setiap orang. Namun ada prinsip dasar dalam melakukan diet yang sehat, yaitu:
· Kenali keadaan tubuh, apakah kita mengidap penyakit tertentu sehingga membutuhkan pengawasan dari dokter atau tidak.
· Tentukan target berat badan yang ingin dicapai. Dalam membuat target, pendiet harus merencanakan dengan wajar, sesuai dengan kemampuan tubuhnya agar tidak terpancing untuk membuat target pencapaian yang muluk-muluk agar tidak berujung pada kekecewaan yang menimbulkan rasa putus asa. Perhatikan pula jumlah makanan yang akan dikonsumsi, yaitu tidak boleh terlalu sedikit jumlahnya (meskipun jumlahnya dikurangi namun nilai gizinya harus tetap dapat memenuhi kebutuhan untuk hidup sehat). Makanan yang digunakan sebaiknya berasal dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan dan sayuran segar dan tidak dalam bentuk eksrtrak maupun tablet. Alasannya agar dapat menimbulkan rasa kenyang lebih lama dan mengandung lebih banyak zat gizi alami yang baik untuk menjaga kesehatan.
· Memerhatikan cita rasa makanan, yaitu harus enak dapat memberikan rasa puas sehingga kita bersemangat melakukan diet untuk jangka waktu yang lebih lama.
· Tentukan lama diet karena diet itu memberikan tekanan atau hukuman pada tubuh. Oleh karena itu, jangan terlalu lama dan berlebihan dalam melakukan diet ketat. Imbangi diet dengan olahraga yang cukup.
· Setelah memeroleh berat badan yang diinginkan, pertahankanlah dengan terus melakukan pola hidup sehat (makan teratur dengan memerhatikan jumlah dan jenisnya) dan mengonsumsi intake yang bergizi secukupnya serta olahraga secara teratur.


Sumber:

Wiramihardja, Kunkun K. 2004. Obesitas dan penanggulangannya. Bandung: Granada.
Triangto, Michael. 2007. Langsing dan Sehat dengan Sports Theraphy. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Keutamaan Puasa

“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya), dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyuk, dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yang berpuasa, dan kaum pria serta wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)

“Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah: 184).

Rasulullah telah menjelaskan dalam hadits shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa, yaitu Ar-Rayyan. Orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang puasa, maka ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk, akan minum dan barangsiapa yang minum, tidak akan merasa haus untuk selamanya.
Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang.
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu ba’ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya), hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah berpuasa karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah, kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim (tujuh puluh tahun).” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka.” (HR. Ahmad).

“Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka diantara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi.” (HR. Tirmidzi).

Dari Abu Umamah, “Aku berkata (kepada Rasulullah): ‘Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkankuke surga.’ Beliau menjawab, ‘Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.’ ” (HR. Nasa’I, Ibnu Hibban, Al Hakim).

Dari Abu Hurairah, (bahwasanya) Rasulullah bersabda (yang artinya): “Semua amalan Bani Adam untuknya kecuali puasa (baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa, karena pahalanya tidak terbatas), karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah: ‘Aku sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ziarah Kubur

Seseorang diperbolehkan dan dianjurkan mengunjungi (ziarah) kubur apabila terpenuhi beberapa syarat:
· Dalam upaya mengingat akhirat
· Tidak melakukan tindakan yang dimurkai oleh Allah SWT, seperti berdoa memohon pertolongan kepada Allah dengan perantara orang yang telah meninggal karena menganggap penghuni kubur tersebut ahli surga, dll. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi SAW, “Sesungguhnya dahulu aku melarang kalian ziarah kubur, tetapi sekarang ziarahilah karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat dan jangan mengatakan yang bathil.” (HR. Muslim, Abu Daud, Nasai, Ahmad).

Tujuan ziarah kubur adalah:
· Dzikrul maut (mengingat kematian) dan mengingat keadaan orang yang telah meninggal dunia.
· Mengucapkan salam dan mendo’akan serta memintakan ampunan bagi mayit yang muslim.

Pada prinsipnya, ziarah kubur dilakukan apabila terjadi pengerasan hati seseorang atau perasaan yang menyimpang karena urusan dunia dan lalai akan akhirat. Maka, syariat ini tidak pernah menetapkan patokan khusus tentang waktu pelaksanaan ziarah kubur dan bisa dilakukan kapan saja bahkan di waktu malam sekalipun.
Diperbolehkan berziarah ke kuburan orang-orang kafir, akan tetapi hanya sekadar untuk mengambil ibrah (pelajaran), bukan untuk mendoakan dan memohon ampunan bagi mereka. (QS. At Taubah: 113).

Adapun tata cara dan etika ziarah kubur adalah sbb.
1. Mengucapkan salam kesejahteraan bagi penghuni kubur mukmin, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW: “Assalamu ‘alaikum ahladdiyaari minal mu’miniina wal muslimiina wa inna insyaa Allahu bikum laa hiquuna nas alullaaha lanaa wa lakumul ‘afiyah.” (Salam kesejahteraan semoga terlimpah kepadamu wahai penghuni kediaman kaum mukminin dan muslimin, kami insya Allah akan segera menyusul kamu sekalian, kami memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian agar dianugerahi keselamatan). (HR. Muslim).
2. Melepas sandal ketika berada di pemakaman, terkecuali apabila di pemakaman tersebut banyak duri dan benda-benda tajam yang membahayakan. Hal ini didasarkan pada larangan Rasulullah, “Suatu ketika aku berjalan bersama Rasulullah SAW mendatangi pemakaman kaum muslimin. Saat Rasulullah berjalan, pandangan Beliau tertuju pada seseorang yang berjalan di pekuburan dengan memakai sandal. Maka Beliau pun menegurnya, ‘Wahai pemakai sandal, lepaskanlah kedua sandalmu!’ Orang itu kemudian menoleh dan ketika diketahuinya bahwa yangmenegurnya adalah Rasulullah, segera saja ia melepaskan kedua sandalnya.” (HR. Bukhary).
3. Tidak duduk di atas kuburan atau menginjaknya.
“Sungguh bagi kalian duduk di atas bara api yang membakar tubuhnya lebih baik daripada menginjak kuburan atau duduk di atasnya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi).
4. Tidak mengangkat suara, kecuali apabila dibutuhkan dan tidak menyibukkan diri dengan urusan dunia yang melalaikannya dari perkara akhirat.
5. Tidak membaca Al Qur’an ataupun ayat-ayat lain darinya, karena Rasulullah maupun para sahabat tidak pernah melakukan perbuatan ini. Wallahu a’lam bisshowab.

Senin, 11 Februari 2008

Renungan (2)

Apa beda sebutir air bening di ujung daun dengan sebutir debu di dinding kusam?
Dulu, tiada yang bisa memberi jawab. Tidak ada. Hari ini aku menemukan sendiri jawabannya. Apa bedanya? Tidak ada. Sama sekali tidak ada bedanya…keduanya sama-sama keniscayaan kekuasaan-Nya. Keduanya sama-sama menyucikan, meski hakikat dan fisiknya jelas berbeda.

Dulu aku pernah sendiri bertanya dalam sesak…Apa bedanya tahu dan tidak tahu? Apa bedanya kenal dan tidak mengenal? Apa bedanya ada dan tiada? Apa bedanya sekarang dengan kemarin, satu jam yang lalu, satu menit yang lalu, satu detik yang lalu? Dulu, tiada yang bisa memberi jawab. Hari ini, aku juga tetap tidak tahu. Begitu banyak potongan pertanyaan. Tapi tak mengapa. Setidaknya tetap bisa melihat, mendengar, dan terus berpikir. Ada banyak yang tidak lagi. Tepatnya membutakan diri. Menulikan kepala. Atau membebalkan hati…

“Aku tahu, setiap kali aku membuka sebuah buku, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas.”

Rasa nyaman sering membuat orang sulit berubah. Celakanya, kami seringkali tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu…..Padahal di luar sana, di tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang lebih baik boleh jadi sedang menanti. Kami justru tetap bertahan di pondok reot dengan atap rumbia yang tampias dimana-mana, merasa nyaman, selalu mencari alasan untuk berkata ‘tidak’…

Rasa takut juga selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami seringkali tidak tahu kalau hampir semua yang kami takuti hanyalah sesuatu yang bahkan tidak pernah terjadi…Kami hanya gentar oleh sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. Hanya mereka-reka, lantas menguntai ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa takut itu, menjadikannya tameng untuk tidak mau berubah….

Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalan seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan ‘menyadari’ masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibanding kita. Itu akan memberi pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita selalu meyakini: setiap makhluk berhak atas satu harapan.

Bagi musafir, setelah melalui perjalanan jauh melelahkan, penuh sakit, sendiri, dan sesak, sebuah pemberhentian kecil selalu menjadi oase sejuk pelepas dahaga….Setelah keseharian yang penat, rutinitas yang menjemukan, sebuah kabar gembira kecil selalu menjadi selingan yang menyenangkan….Juga setelah semua penderitaan, semua rasa putus asa melewati lorong panjang nan gelap, sebuah titik cahaya, sekecil apapun nyalanya, selalu menjadi kabar baik. Janji-janji perubahan.
Padahal itu selalu terjadi pada kami. Pemberhentian kecil. Kabar gembira. Titik cahaya. Setiap hari kami menemuinya. Masalahnya, kami selalu lalai mengenalnya, kecuali itu benar-benar sebuah kejadian yang luar biasa…atau jangan-jangan kami telalu bebal untuk menyadarinya, mengetahui pernak-pernik kehidupan selalu dipenuhi oleh janji perubahan…

Kami juga lalai untuk mengerti, terkadang setelah pemberhentian kecil menyenangkan itu, justru jalanan menikung, penuh jurang yang siap menunggu. Terkadang setelah selingan yang menyenangkan itu, beban dan rutinitas menjemukan semakin menyebalkan. Terkadang setelah titik cahaya kecil itu, gelap-gulita sempurna siap mengungkung…membuat semuanya semakin terasa sesak, sakit, dan penuh putus asa…

Normalnya, setiap manusia selalu membenci sebuah proses perubahan. Maka agar proses belajar dan berubah itu menjadi menyenangkan, dibutuhkan pengertian, komunikasi, dan penjelasan bahwa proses itu tidak se-menyebalkan seperti yang dibayangkan, bahkan menyenangkan dan berguna untuk dirinya sendiri.

Lihatlah seekor burung terbang bebas di angkasa. Tanpa beban. Berputar-putar menatap hamparan dunia luas…begitu indah, bukan? Begitu pula harusnya saat seseorang akan menimba ilmu, entah itu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, entah itu untuk sebuah janji perubahan, ia seharusnya sama bebasnya seperti seekor burung. Tanpa beban. Hidup bebas tanpa beban perasaan, tanpa beban kesedihan. Selalu senang memandang luasnya hamparan kesempatan dan janji kebaikan di muka bumi…

Dalam proses kepergian, lazimnya yang pergi selalu lebih ringan dibandingkan yang ditinggalkan. Lebih ringan untuk melupakan… Yang pergi akan menemui tempat-tempat baru, kenalan-kenalan baru, kehidupan-kehidupan baru, yang pelan tapi pasti semua itu akan mengisi dan menggantikan kenangan lama. Sementara yang ditinggalkan lazimnya tetap berkutat dengan segala kenangan itu…

Maha Suci Engkau ya Allah yang telah menciptakan perasaan. Maha Besar Engkau ya Allah yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak punya dan mempunyai seperti Engkau.
Tetapi mengapa kau harus menciptakan perasaan? Mengapa kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan “perasaan” itu pada makhluk ciptaan-Mu? Perasaan kehilangan..perasaan memiliki..perasaan mencintai…
Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami, mengapa?

Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dari-Mu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepada-Mu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karena-Mu.
Katakanlah wahai semua pecinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karena-Nya. Katakanlah semua kerinduan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha mencinta, yang menciptakan dunia dengan kasih-sayangnya, mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatnya. Bagaimanakah dunia jika Allah tidak menciptakan perasaan itu?
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajah-Nya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tidak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak pernah membeku.

Kawan adalah orang yang menyertai kita dalam perjalanan. Mungkin perjalanan yang pendek, bisa juga yang panjang. Perjalanan maknawi maupun yang hakiki.
Dia memang punya tempat tersendiri pada diri ini sehingga tetap saja mengusik hati. Kegembiraannya adalah kegembiraan kita. Kesedihannya seringkali membuat kita meneteskan airmata.
Ia memang bukan orang yang sempurna. Di sana-sini ada kekurangan yang selalu menyerta. Ia pernah bersalah, sebagaimana wajarnya manusia.
Ia juga pernah menyakiti kita, sebagaimana kita pernah juga menyakiti hatinya. Singgungan kata pernah saling menyapa. Ribut-ribut, tak sependapat atau bertengkar pernah terjadi. Namun kemaafan selalu menyertai setiap kesalahannya maupun kesalahan kita.
Ia adalah orang yang bisa memahami kita sebagaimana kita pun bisa memahami dirinya. Kekurangannya bukanlah hal yang menjadikan kita menjauhinya. Dia pun tak pernah menjauh karena kekurangan kita. Di saat banyak orang melupakan temannya, ia selalu ingat pada kita. Jarak bukan penghalang untuk berbagi rasa. Dikala dekat, ia bisa menyebabkan suasana riang gembira. Dikala jauh, kita seringkali merindukannya. Kebaikan yang ia berikan sungguh tak ternilai materi. Memang, ia bukan orang yang terlahir dari rahim yang sama dengan kita, namun ia tetap memiliki hak-hak yang agung pada kita. Persaudaraan iman adalah ikatan kuat, kokoh tak lepas hanya karena terpisahnya jarak, waktu, bahkan kematian.

Doa-Doaku

“ Ya Allah, dengan pengetahuan-Mu tentang yang ghaib dan kekuasaan-Mu atas segala makhluk, hidupkanlah aku selama Engkau tahu hidup itu baik untukku dan matikanlah aku jika mati itu baik untukku.
Aku memohon kepada-Mu perasaan takut kepada-Mu saat sendirian maupun bersama orang lain.
Aku memohon ucapan yang benar saat marah maupun ridho.
Aku memohon kepadamu kesederhanaan saat miskin maupun kaya.
Aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tiada habis-habisnya.
Aku memohon kepada-Mu penyenang hati yang tiada putus-putusnya.
Aku memohon kepada-Mu keridhoan terhadap ketentuan-Mu.
Aku memohon kepada-Mu kesejukan hidup sesudah mati.
Aku memohon kepada-Mu kelezatan memandang wajah-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu kerinduan bertemu dengan-Mu tanpa kesusahan yang menyengsarakan dan tanpa ujian yang menyesatkan.
Ya Allah, hiasilah kami dengan iman dan jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.”

“ Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat cintanya buatku di sisi-Mu.
Ya Allah, segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikan itu sebagai kekuatan untuk mendapatkan yang Engkau cintai.
Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai.”
(HR. Tirmidzi)

renungan (!)

Ingatlah betapa jauh kau menempuh hidup
Dari anak menjadi dewasa
Melawan banyak rasa takut
Melawan ujian dan cobaan
Menahan banyak airmata

Sempurna itu mustahil dalam hidup manusia biasa
Namun lakukanlah segalanya sebaik mungkin
Kau hanya bisa menjalani satu kehidupan untuk menyiapkan bekal
Lakukan apa yang terbaik bagimu
Karena satu-satunya jalan gagaldalam hidup adalah tidak melakukan yang terbaik

Biasakanlah dirimu dengan kebaikan sebab sesungguhnya kebaikan itu adalah suatu kebiasaan dan mari kita berlomba dalam kebaikan untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Ingatkanlah diri kita, kita hanya hidup sementara saja di dunia ini maka jangan terlena. Siapkan bekal menghadap-Nya…

Berlaku jujurlah…
Karena sesungguhnya kejujuran menunjuki pada kebaikan.
Kebaikan menunjuki kepada surga.
Seseorang yang berbuat jujur dan senantiasa berusaha jujur akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur.

Jauhilah dusta..
Karena sesungguhnya dusta menunjuki kepada dosa
Dosa menunjuki kepada neraka
Seseorang yang berdusta dan senantiasa berbuat dusta, akan ditulis di sisi Allah sebagai pendusta

Yakinlah…
Dengan jujur, ikhlas, dan sabar, serta mau mengakui kesalahan, kita akan menemui kebaikan dalam setiap langkah
Hidup adalah pilihan. Kadang kau akan menyukai sesuatu. Tak ingin kehilangan. Mencintai keadaan ini. Namun, kau harus memilih. Ada realita yang tak dapat dipungkiri. Ada hal-hal yang membuatmu suatu hari nanti harus ‘kuat’ meninggalkan hal yang dicintai itu. Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Cepat atau lambat, kita pasti akan berpisah dengan segala yang ada dalam hidup kita, termasuk dengan apa-apa yang kita cintai. Jadi, jika harus kehilangan sekarang, mengapa tidak? Jika itu lebih banyak membawa kemaslahatan dan ridho-Nya, mengapa tidak?

Berat? Memang. Maka tak sedikit orang yang ‘menipu’ dirinya sendiri, menipu batinnya, dengan tetap bersikukuh tak mau meninggalkan hal-hal yang dicintai itu. Keadan ini terlalu nikmat untuk ditinggalkan. Hijrah itu berat!

puisi (tentang CINTA)

Engkaulah kilatan cahaya yang melenyapkan segala jejak dan bayang
Engkaulah bentangan sinar yang menjembatani jurang antara duka mencinta dan bahagia terdera
Engkaulah terang yang kudekap dalam gelap saat bumi bersiap diri untuk selamanya lelap
Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan
Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudera terkelam
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada

Andai kau sadar arti pelitamu..
Andai kau lihat hitamnya sepi dibalik punggungmu..
Tak ‘kan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu denganku

Ajarkan aku…
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
Bangun dari ilusi namun tak memilih pergi
Tunggu aku..
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu…


Mengapa cinta itu begitu misterius?
Engkau tidak akan bisa memahaminya sampai kau mengalaminya sendiri
Ratusan buku mencoba mendefinisikan cinta
Tapi, kau tak ‘kan pernah mengerti
Sampai kau menyelam dalam polemik realitanya
Dan saat itu, kau tahu itu cinta.

Dia datang dengan tiba-tiba
Diam-diam menyusup ke relung-relung sanubari
Hingga ketika kau menyadarinya,
Ternyata hatimu telah tercuri olehnya.

Terkadang cinta tak butuh alasan untuk hadir
Dia datang begitu saja
Dan ketika aku jatuh cinta, aku harus bagaimana?
Mengapa aku merasakan ini?
Oh, hanya Robb-ku yang tahu bagaimana dalamnya perasaan ini
Karena aku selalu mengadu, merintih, dan menangis di hadapan-Nya
Karena aku merasa sangat sesak
Tolong aku…
Ampuni hamba-Mu yang lemah ini…


Terkadang kisah cinta tak seindah dongeng
Terkadang dia begitu memilukan
Terlalu pahit untuk terus dikenang
Namun begitu manis untuk dilupakan.

(buat yang sudah pernah baca SUPERNOVA karya Dewi Lestari,,pasti tahu puisi di atas. sangat dalam maknanya. Buat saudaraku yang sedang 'redup'..betapa aku ingin melihat 'cahaya'-mu kembali,,,'bersinarlah'...:)