Senin, 11 Februari 2008

renungan (!)

Ingatlah betapa jauh kau menempuh hidup
Dari anak menjadi dewasa
Melawan banyak rasa takut
Melawan ujian dan cobaan
Menahan banyak airmata

Sempurna itu mustahil dalam hidup manusia biasa
Namun lakukanlah segalanya sebaik mungkin
Kau hanya bisa menjalani satu kehidupan untuk menyiapkan bekal
Lakukan apa yang terbaik bagimu
Karena satu-satunya jalan gagaldalam hidup adalah tidak melakukan yang terbaik

Biasakanlah dirimu dengan kebaikan sebab sesungguhnya kebaikan itu adalah suatu kebiasaan dan mari kita berlomba dalam kebaikan untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Ingatkanlah diri kita, kita hanya hidup sementara saja di dunia ini maka jangan terlena. Siapkan bekal menghadap-Nya…

Berlaku jujurlah…
Karena sesungguhnya kejujuran menunjuki pada kebaikan.
Kebaikan menunjuki kepada surga.
Seseorang yang berbuat jujur dan senantiasa berusaha jujur akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur.

Jauhilah dusta..
Karena sesungguhnya dusta menunjuki kepada dosa
Dosa menunjuki kepada neraka
Seseorang yang berdusta dan senantiasa berbuat dusta, akan ditulis di sisi Allah sebagai pendusta

Yakinlah…
Dengan jujur, ikhlas, dan sabar, serta mau mengakui kesalahan, kita akan menemui kebaikan dalam setiap langkah
Hidup adalah pilihan. Kadang kau akan menyukai sesuatu. Tak ingin kehilangan. Mencintai keadaan ini. Namun, kau harus memilih. Ada realita yang tak dapat dipungkiri. Ada hal-hal yang membuatmu suatu hari nanti harus ‘kuat’ meninggalkan hal yang dicintai itu. Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Cepat atau lambat, kita pasti akan berpisah dengan segala yang ada dalam hidup kita, termasuk dengan apa-apa yang kita cintai. Jadi, jika harus kehilangan sekarang, mengapa tidak? Jika itu lebih banyak membawa kemaslahatan dan ridho-Nya, mengapa tidak?

Berat? Memang. Maka tak sedikit orang yang ‘menipu’ dirinya sendiri, menipu batinnya, dengan tetap bersikukuh tak mau meninggalkan hal-hal yang dicintai itu. Keadan ini terlalu nikmat untuk ditinggalkan. Hijrah itu berat!