Minggu, 24 Februari 2008

PEMANIS BUKAN GULA

A. Pemanis Bernutrisi
Ini termasuk gula alcohol, terutama sorbitol, manitol, xylitol; ditambah produk baru yaitu kombinasi gula alcohol yang disebut palmitrit atau isomalt. (Jangan kaget dengan penggunaan kata ‘alkohol’ dalam uraian ini – gula alcohol adalah gula yang bermolekul relatif besar dan tidak menyebabkan mabuk).

Sorbitol (D-glusitol)
Gula alcohol ini atau polyol, secara alami terdapat dalam beberapa buah-buahan masak (cherry, plum, apel), tapi bisa diproduksi secara komersial dari sukrosa atau zat tepung. Rasa manisnya lebih kurang setengah dari sukrosa. Proses penyerapannya di dalam usus berlangsung tidak sempurna, dan sangat lamban karena perubahan metaboliknya juga lambat sehingga banyak digunakan sebagai pengganti sukrosa bagi penderita kencing manis. Namun nilai kalori makanan ini sama tingginya dengan makanan manis konvensional sehingga merugikan bagi penderita kencing manis yang ingin mengurangi berat badannya sedangkan keamanannya untuk gigi masih diragukan.
Awalnya, bakteri pada plak gagal mengubah gula jenis ini menjadi asam, tetapi bila konsumsi sorbitol berulang kembali, bakteri plak itu bisa beradaptasi dan dapat mengubahnya menjadi asam. Walaupun demikian, saat ini sorbitol dianggap kurang bersifat merusak gigi (kariogenik) daripada sukrosa dan merupakan bahan utama permen karet ‘bebas gula’. Sorbitol juga ditambahkan pada produk makanan ringan konvensional untuk mengendalikan tekstur dan mencegah kristalisasi gula. Keburukan sorbitol adalah dalam dosis tinggi (150 gram atau lebih sehari) dapat menimbulkan efek pencahar (diare osmotik).

Manitol (gula manna)
Manitol mempunyai rasa manis separuh dari sukrosa. Manitol diserap perlahan-lahan dan tidak sempurna di dalam usus, dan juga memiliki efek pencahar; digunakan dalam konsentrasi yang cukup rendah pada industri permen karet ‘bebas gula’ sebagai bahan yang ditaburkan pada potongan permen karet agar mudah digulung dan dibentuk.

Xylitol
Xylitol mempunyai rasa manis yang sama dengan sukrosa (dua kali sorbitol dan manitol). Xylitol banyak terdapat di alam, misalnya dalam raspberry, plum kuning, dan sejenis kol. Juga dibentuk dalam tubuh manusia sebagai bentuk antara pada metabolisme glukosa. Hasil penelitian terus-menerus menunjukkan bahwa xylitol tidak menghasilkan asam sama sekali pada plak (beberapa peneliti menunjukkan bahwa xylitol meningkatkan pH) dan karenanya gula jenis ini dianggap sangat aman bagi gigi, meskipun adaptasi bakteri pada plak tetap masih mungkin terjadi. Xylitol yang diproses dalam tubuh manusia, tidak berpengaruh pada kadar gula dalam darah sehingga bermanfaat bagi penderita kencing manis (ingat, gula jenis ini memiliki nilai kalori yang tinggi karena hanya 10-30% yang diserap oleh pencernaan – lihat kembali sorbitol). Disamping kelemahannya dalam proses pencernaan, efek pencahar dari xylitol kelihatannya lebih rendah daripada sorbitol dan manitol, dan kadar tersebut makin berkurang dengan konsumsi yang berulang-ulang. Xylitol memiliki efek pelindung terhadap mikroorganisme penghancur makanan sekitar dua kali sukrosa. Xylitol mempunyai komposisi yang istimewa dengan menimbulkan rasa dingin di dalam mulut sehingga menambah daya tarik pada makanan ringan.

Platinit (isomalt)
Dalam pencernaan, platinit pertama-tama diubah menjadi sorbitol, lalu manitol, dan glukosa. Rasa manisnya separuh dari sukrosa, dan pada tes awal terbukti dapat dipakai sebagai pengganti gula dalam mencegah kerusakan gigi.

B. Pemanis Tidak Bernutrisi

Aspartam (Canderel)
Pemanis ini dibuat dari dua macam asam amino komersial (L-phenilalanin dan L-asam aspartat). Rasa manisnya dianggap paling mendekati sukrosa dibandingkan pemanis tidak bernutrisi lainnya, tanpa meninggalkan rasa pahit. Tidak stabil pada temperatur tinggi sehingga tidak cocok untuk makanan yang dimasak atau dibakar (meskipun dapat juga ditambahkan belakangan, jika memungkinkan). Tidak stabil pada cairan dengan keasaman yang tinggi dan netral. Dianggap sangat aman karena dapat diproses dalam tubuh melalui metabolisme protein normal dan tidak menghasilkan asam pada plak. Konsumsi per hari yang diperbolehkan adalah 40 mg/kg BB. Karena komposisinya, aspartame tidak cocok untuk digunakan oleh penderita penyakit genetic yang langka ‘Fenilketouria’ (PKU); dimana penderita penyakit ini tidak dapat memetabolisme komponen fenilalanin.

Asesulfam K
Rasa manisnya sekitar 150 kali sukrosa dan sangat stabil, baik dalam produk makanan dan juga dalam tubuh manusia, yang dikeluarkan tidak dalam keadaan berubah. Agak sedikit terasa sangat pahit setelah memakan pemanis jenis ini, meskipun tidak sebesar sakarin. Pemanis ini sangat aman bagi gigi dan kesehatan umum.

Sakarin
Rasa manisnya sekitar 300 kali sukrosa dan sangat stabil, tidak berubah sampai akhir proses metabolisme dari tubuh, juga aman bagi gigi. WHO menyarankan batasan 2,5 mg/Kg BB/hari dalam mengonsumsi pemanis ini.

Thaumatin (Talin)
Rasa manisnya 2000-3000 kali sukrosa. Rasa manisnya bertahan dan hilang perlahan-lahan sehingga ideal untuk memberikan rasa manis pada obat-obatan cair, serta makanan dan minuman, yang berarti mengurangi jumlah gula dari makanan tersebut. Pemanis ini sangat aman bagi gigi.

Siklamat
Pemanis bebas kalori ini (tidak menyebabkan kerusakan gigi), rasa manisnya sekitar 25 kali sukrosa, dengan kestabilan (daya tahan) yang baik pada berbagai makanan dan minuman. Kekuatan manis siklamat relatif rendah dibandingkan dengan pemanis lain sehingga diperlukan jumlah yang lebih banyak.

C. Campuran Pemanis
Kecenderungan akhir-akhir ini dalam bidang pemanis adalah penggabungan beragam pemanis. Telah ditemukan bahwa kekuatan manis, katakanlah campuran sakarin aspartame lebih besar, hampir 50% daripada bila pemanis dimasukkan satu per satu dalam suatu hidangan. Efek penguat antara satu pemanis dengan yang lainnya ini menguntungkan sebab mengurangi jumlah konsentrasi pemanis yang dibutuhkan untuk suatu rasa manis tertentu sehingga biaya menjadi rendah dan keamanan terjamin.

PENUTUP
Penggunaan istilah ‘rendah gula’ dan ‘bebas gula’ hampir selalu digunakan untuk menandai tidak adanya sukrosa pada produk yang mengandung glukosa atau sirup jagung tinggi fruktosa yang juga tidak baik bagi gigi. Yang lebih sulit adalah penerapan istilah tersebut pada produk makanan yang dimaniskan dengan gula alcohol (juga disebut polyol atau polihidrik alkohol). Deskripsi ini secara kimia benar, dan juga menunjukkan cukup aman bagi gigi, tetapi bukan berarti rendah kalori. Jika Anda melihat label ‘bebas sukrosa’ pada makan atau minuman, coba Anda cari apakah disebutkan monosakarida, glukosa, fruktosa, isoglukosa, maltosa (atau akhiran –osa lainnya), sirup jagung, sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS), sirup tepung, dan gula invert atau madu. Semuanya ini membuat gemuk dan tidak baik bagi gigi.

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRRUL WALIDAIN)

Berbakti kepada orang tua adalah berbuat baik kepada mereka dengan harta, kedudukan, dan bantuan secara fisik. Ini semua hukumnya wajib. Sedangkan durhaka kepada orang tua termasuk perbuatan dosa besar, yaitu tidak memenuhi hak-hak mereka. Adapun setelah orang tua telah meninggal dunia, maka cara berbaktinya adalah dengan mendoakan dan memohonkan ampunan bagi mereka, melaksanakan wasiat mereka, menghormati teman-teman mereka, dan memelihara hubungan kekerabatan yang Anda tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengan mereka tanpa keduanya. Itulah lima hal yang merupakan bakti kepada orang tua setelah mereka meninggal dunia.
Bersedekah atas nama keduanya hukumnya boleh. Tapi tidak harus, misalnya dengan mengatakan kepada sang anak, “Bersedekahlah!”. Namun yang lebih tepat, “Jika engkau bersedekah, maka itu boleh.” Jika tidak bersedekah, maka mendoakan mereka adalah lebih utama, berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Jika seorang manusia meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Bukhary dan Muslim).

Nabi menyebutkan bahwa doa itu berstatus memperbarui amal. Ini merupakan dalil bahwa mendoakan kedua orang tua setelah meninggal adalah lebih utama daripada mengumrahkan mereka, membacakan Al Quran untuk mereka, dan shalat untuk mereka, karena tidak mungkin Nabi menggantikan yang utama dengan yang tidak utama, bahkan tentunya Beliau menjelaskan yang lebih utama dan menerangkan bolehnya yang tidak utama.
Dalam hadits Sa’ad bin Ubaidillah, yaitu saat ia meminta izin kepada Nabi SAW untuk bersedekah atas nama ibunya, beliau tetap mengizinkan. Juga seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, ibuku meninggal tiba-tiba dan aku lihat seandainya ia sempat berbicara, tentu ia akan bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab, “Boleh.” (HR. Al Bukhary).

Pertanyaan Populer Gizi

1. Jelaskan prinsip menurut Ilmu Gizi Dasar mengenai terjadinya kasus berikut.
· Joko banyak makan namun badannya kurus
· Rudi makannya sedikit namun badannya gemuk
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?Jelaskan perbandingan kasus tersebut! Jelaskan pula dengan memberikan contoh tentang proses terjadinya obesitas!
Jawab:
Jika ingin mengetahui secara pasti mengapa kedua kasus itu bisa terjadi maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya tiap individu. Namun secara teoritis, hal itu bisa terjadi dengan beberapa kemungkinan sbb.
a. Jawaban untuk kasus Joko adalah jelas bahwa ia berada dalam kondisi defisit energi. Penyebabnya kemungkinan:
· asupan energi besar tetapi aktivitas fisiknya berat sehingga jumlah penggunaan energi lebih besar lagi. Akibatnya, ia tetap dalam kondisi defisit energi.
· Penggunaan energi untuk metabolisme dalam keadaan istirahat meningkat karena ia menderita suatu penyakit kronis.
· Makanan yang dikonsumsi tidak dicerna atau diserap usus dengan baik karena ada gangguan fungsi saluran pencernaan.
b. Jawaban untuk kasus Rudi adalah jelas bahwa ia berada dalam kondisi surplus energi walaupun makannya sedikit. Penyebabnnya kemungkinan:
· aktivitasnya sangat ringan sehingga asupan energi dari makanannya yang sedikit itu tetap lebih besar daripada penggunaannya.
· Penggunaan energi untuk metabolisme saat istirahat rendah karena ia menderita hipotiroidi, yaitu penyakit yang menyebabkan kelenjar gondok kurang memroduksi hormone tiroid pengatur laju metabolisme.

Dalam bukunya, Obesitas dan Penanggulangannya, Kunkun K. Wiramihardja (2004:70) menjelaskan sbb.
Bila total asupan energi (total energyi intake) dalam sehari kurang dari energi yang digunakan (Total Energy Expenditure = TEE), maka pada hari itu tubuh berada dalam kondisi kekurangan energi (deficit energy) atau tubuh berada dalam kondisi keseimbangan energi negatif. Dalam keadaan ini tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam lemak simpanan dan glikogen. Jumlah glikogen cadangan hanya sedikit sehingga cepat habis terpakai, sedangkan cadangan lemak sangat besar. Cadangan lemak tubuh bisa mencapai puluhan kilogram. Cadangan lemak yang hanya seberat 1 kg saja dapat menyediakan energi sebesar 7000 kkal (dapat memasok penggunaan energi selama tiga hari, walaupun orang berpuasa selama tiga hari pula). Pemakaian lemak simpanan akan menyebabkan berat badan turun.

Bila antara asupan energi dan penggunaan energi sama besar, tubuh berada dalam keadaan energi seimbang (balanced energy). Pada keadaan ini, tubuh tidak akan menggunakan cadangan energi dan akibatnya berat badan akan tetap, tidak turun dan tidak naik.

Bila asupan energi melebihi penggunaannya, tubuh mengalami kelebihan energi (surplus energi) atau tubuh dalam keseimbangan energi positif. Dalam keadaan ini, kelebihan energi akan disimpan oleh tubuh, sedikit sebagai glikogen dan yang terbesar sebagi lemak. Lemak disimpan di dalam sel lemak. Ukuran sel lemak di jaringan lemak (adiposa) menjadi bertambah besar. Lemak yang tersimpan di jaringan adiposa disebut sebagai lemak simpanan (depot) cadangan energi. Lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi dapat berasal dari kelebihan asupan lemak, kelebihan protein, atau kelebihan karbohidrat. Bertambahnya lemak simpanan akan menambah berat badan.

Surplus energi yang terjadi setiap hari akan menambah lemak setiap hari dan tentu berat badan pun akan bertambah setiap hari pula. Tambahan berat badan yang terus-menerus akan menyebabkan tubuh mencapai kondisi kelebihan berat kemudian menjadi obesitas.
Jadi, obesitas terjadi secara bertahap, tidak sekaligus.

Contoh: Bila lemak simpanan setiap hari terbentuk sebanyak 10 gram (berasal dari surplus energi akibat kebiasaan mengonsumsi dua buah permen) maka dalam sebulan akan terbentuk 300 gram dan setahun terbentuk 3600 gram lemak simpanan. Dalam jangka waktu 10 tahun, lemak simpanan akan bertambah 36 kg.
Jadi, bila dua puluh tahun yang lalu berat Anda 50 kg dan sekarang bobot badan menjadi 70 kg, berarti rata-rata tiap tahun berat Anda bertambah 1 kg atau setiap hari rata-rata berat naik sekitar 3 gram saja.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan diet? Sebutkan beberapa contoh diet dan bandingkan prinsip diet tersebut! Terangkan pula bagaimanakah pola diet yang sehat?
Jawab:
Diet adalah pilihan makanan yang biasa dikonsumsi seseorang (Barker HM, Lees R: Nutrition and Dietetics for Health Care. 9th ed. 1996 pp.3).
Diet adalah mengatur makanan dan minuman yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Dalam diet harus diatur frekuensi perolehan, jumlah, dan susunan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Artinya, jumlah dan komposisi zat gizi diatur pula (Kunkun W., 2004:132).

Beberapa contoh diet yang berkembang saat ini:
1. Diet dr. Atkins
Diet ini dikenal pula dengan nama diet harimau (tiger diet) karena pendiet dianjurkan hanya mengonsumsi makanan sumber protein hewani dan lemak tanpa batas (seperti harimau atau kucing). Dalam bukunya yang berjudul “Dr. Atkins’s Diet Revolution”, dr. Atkins hanya membolehkan pendiet makan daging, ikan, dan ayam. Komposisi diet ini sangat rendah karbohidrat (<20%) dan tinggi lemak serta protein.

Dr. Atkins berusaha meyakinkan dunia bahwa kita tidak akan mengalami masalah dalam mengonsumsi lemak selama dapat mengurangi karbohidrat secara ekstrem dari makanan. Ternyata praktik diet ala macan ini membawa dampak kurang baik terhadap kesehatan.

Tingginya kadar lemak dalam diet ini menyebabakan kadar benda-benda keton di dalam darah meningkat sehingga menimbulkan rasa tidak enak (enek-bhs Jawa) yang sangat mengurangi nafsu makan. Benda keton adalah zat-zat yang dihasilkan dari penguraian asam lemak. Asam lemak dihasilkan dari penguraian lemak yang diebut trigliserida. Pada orang yang tidak berdiet pun benda keton dihasilkan, tetapi jumlahnya tidak banyak sehingga tidak menekan nafsu makan. Diet ini berbahaya untuk dilakukan apalagi dalam waktu lama, karena peningkatan kadar keton dalam darah berpotensi mengganggu kesehatan ginjal dan terjadinya ketoasidosis, yaitu gangguan keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh yang berpotensi mengganggu kesehatan. Selain itu,diet ini rendah vitamin C dan mempercepat kehilangan kalsium dari tubuh (Michael T., 2007:90).

2. Diet Fiber
Dewasa ini di supermarket, toko obat, atau apotek di Indonesia, banyak tersedia berbagai fiber yang dikemas sebagai makanan kesehatan yang berfungsi untuk menurunkan berat badan. Bila kita telaah, ternyata fiber berfungsi sebagai pengenyang karena ia akan mengembang di dalam lambung sehingga bila dikonsumsi sebelum makan, dapat mengurangi porsi makan. Semua jenis serat dapat memperbesar jumlah feses sehingga serat lebih cocok bila digunakan unutk mengatasi kesulitan buang air besar, itupun bila disertai dengan banyak minum. Selain itu, serat yang larut air dapat menghambat proses penyerapan karbohidrat dan lemak di usus, tetapi hambatannya tidak terjadi total. Mengonsumsi serat larut air dalam jumlah cukup sangat dianjurkan bagi penderita diabetes dan dislipidemia (Kunkun W., 2004:142).

Informasi yang biasa terdapat pada brosur produk fiber mengatakan bahwa produk mereka dapat dijadikan makanan pengganti. Informasi ini samgat menyesatkan karena berat badan yang turun dapat disertai dengan kekurangan protein, asam lemak esensial, dan zat gizi lainnya. Dengan diet ini dapat terjadi kekurangan penyerapan mineral, seperti besi, mangan, seng, dan lainnya sehingga dapat menimbulkan penyakit kekurangan mineral.

3. Diet Food Combining
Diet ini membagi makan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok protein, kelompok karbohidrat, dan kelompok sayur plus buah. Dalam aturan mainnya, secara umum diet ini melarang dikonsumsinya karbohidrat bersamaan dengan protein, namun mengizinkan dikonsumsinya karbohidrat bersama buah dan sayur atau protein dikonsumsi bersama buah dan sayur (Michael T., 2007:93).

Ternyata kunci keberhasilan diet ini terletak pada kombinasi makanan yang tidak biasa dimakan karena pada umumnya kombinasi makanan kita terdiri atas karbohidrat (nasi) ditambah protein hewani (ayam, ikan) ataupun protein nabati (tahu, tempe) beserta sayuran yang biasa dimasak dengan menggunakan sedikit minyak, tak jarang pula ditutup dengan menyantap buah. Karena kebiasaan tersebut, rasa puas kita terhadap makanan baru dapat terpenuhi bila kita makan makanan yang memiliki kombinasi lengkap. Akibat pola makan baru tersebut, kenikmatan makanan menjadi berkurang karena tidak mengandung bahan makanan secara lengkap. Hal ini mengurangi nafsu kita untuk makan lebih banyak dan dapat menurunkan berat badan kita.


Cara diet adalah pilihan yang sifatnya subjektif bagi setiap orang. Namun ada prinsip dasar dalam melakukan diet yang sehat, yaitu:
· Kenali keadaan tubuh, apakah kita mengidap penyakit tertentu sehingga membutuhkan pengawasan dari dokter atau tidak.
· Tentukan target berat badan yang ingin dicapai. Dalam membuat target, pendiet harus merencanakan dengan wajar, sesuai dengan kemampuan tubuhnya agar tidak terpancing untuk membuat target pencapaian yang muluk-muluk agar tidak berujung pada kekecewaan yang menimbulkan rasa putus asa. Perhatikan pula jumlah makanan yang akan dikonsumsi, yaitu tidak boleh terlalu sedikit jumlahnya (meskipun jumlahnya dikurangi namun nilai gizinya harus tetap dapat memenuhi kebutuhan untuk hidup sehat). Makanan yang digunakan sebaiknya berasal dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan dan sayuran segar dan tidak dalam bentuk eksrtrak maupun tablet. Alasannya agar dapat menimbulkan rasa kenyang lebih lama dan mengandung lebih banyak zat gizi alami yang baik untuk menjaga kesehatan.
· Memerhatikan cita rasa makanan, yaitu harus enak dapat memberikan rasa puas sehingga kita bersemangat melakukan diet untuk jangka waktu yang lebih lama.
· Tentukan lama diet karena diet itu memberikan tekanan atau hukuman pada tubuh. Oleh karena itu, jangan terlalu lama dan berlebihan dalam melakukan diet ketat. Imbangi diet dengan olahraga yang cukup.
· Setelah memeroleh berat badan yang diinginkan, pertahankanlah dengan terus melakukan pola hidup sehat (makan teratur dengan memerhatikan jumlah dan jenisnya) dan mengonsumsi intake yang bergizi secukupnya serta olahraga secara teratur.


Sumber:

Wiramihardja, Kunkun K. 2004. Obesitas dan penanggulangannya. Bandung: Granada.
Triangto, Michael. 2007. Langsing dan Sehat dengan Sports Theraphy. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Keutamaan Puasa

“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya), dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyuk, dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yang berpuasa, dan kaum pria serta wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)

“Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah: 184).

Rasulullah telah menjelaskan dalam hadits shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa, yaitu Ar-Rayyan. Orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang puasa, maka ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk, akan minum dan barangsiapa yang minum, tidak akan merasa haus untuk selamanya.
Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang.
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu ba’ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya), hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah berpuasa karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah, kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim (tujuh puluh tahun).” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka.” (HR. Ahmad).

“Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka diantara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi.” (HR. Tirmidzi).

Dari Abu Umamah, “Aku berkata (kepada Rasulullah): ‘Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkankuke surga.’ Beliau menjawab, ‘Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.’ ” (HR. Nasa’I, Ibnu Hibban, Al Hakim).

Dari Abu Hurairah, (bahwasanya) Rasulullah bersabda (yang artinya): “Semua amalan Bani Adam untuknya kecuali puasa (baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa, karena pahalanya tidak terbatas), karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah: ‘Aku sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ziarah Kubur

Seseorang diperbolehkan dan dianjurkan mengunjungi (ziarah) kubur apabila terpenuhi beberapa syarat:
· Dalam upaya mengingat akhirat
· Tidak melakukan tindakan yang dimurkai oleh Allah SWT, seperti berdoa memohon pertolongan kepada Allah dengan perantara orang yang telah meninggal karena menganggap penghuni kubur tersebut ahli surga, dll. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi SAW, “Sesungguhnya dahulu aku melarang kalian ziarah kubur, tetapi sekarang ziarahilah karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat dan jangan mengatakan yang bathil.” (HR. Muslim, Abu Daud, Nasai, Ahmad).

Tujuan ziarah kubur adalah:
· Dzikrul maut (mengingat kematian) dan mengingat keadaan orang yang telah meninggal dunia.
· Mengucapkan salam dan mendo’akan serta memintakan ampunan bagi mayit yang muslim.

Pada prinsipnya, ziarah kubur dilakukan apabila terjadi pengerasan hati seseorang atau perasaan yang menyimpang karena urusan dunia dan lalai akan akhirat. Maka, syariat ini tidak pernah menetapkan patokan khusus tentang waktu pelaksanaan ziarah kubur dan bisa dilakukan kapan saja bahkan di waktu malam sekalipun.
Diperbolehkan berziarah ke kuburan orang-orang kafir, akan tetapi hanya sekadar untuk mengambil ibrah (pelajaran), bukan untuk mendoakan dan memohon ampunan bagi mereka. (QS. At Taubah: 113).

Adapun tata cara dan etika ziarah kubur adalah sbb.
1. Mengucapkan salam kesejahteraan bagi penghuni kubur mukmin, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW: “Assalamu ‘alaikum ahladdiyaari minal mu’miniina wal muslimiina wa inna insyaa Allahu bikum laa hiquuna nas alullaaha lanaa wa lakumul ‘afiyah.” (Salam kesejahteraan semoga terlimpah kepadamu wahai penghuni kediaman kaum mukminin dan muslimin, kami insya Allah akan segera menyusul kamu sekalian, kami memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian agar dianugerahi keselamatan). (HR. Muslim).
2. Melepas sandal ketika berada di pemakaman, terkecuali apabila di pemakaman tersebut banyak duri dan benda-benda tajam yang membahayakan. Hal ini didasarkan pada larangan Rasulullah, “Suatu ketika aku berjalan bersama Rasulullah SAW mendatangi pemakaman kaum muslimin. Saat Rasulullah berjalan, pandangan Beliau tertuju pada seseorang yang berjalan di pekuburan dengan memakai sandal. Maka Beliau pun menegurnya, ‘Wahai pemakai sandal, lepaskanlah kedua sandalmu!’ Orang itu kemudian menoleh dan ketika diketahuinya bahwa yangmenegurnya adalah Rasulullah, segera saja ia melepaskan kedua sandalnya.” (HR. Bukhary).
3. Tidak duduk di atas kuburan atau menginjaknya.
“Sungguh bagi kalian duduk di atas bara api yang membakar tubuhnya lebih baik daripada menginjak kuburan atau duduk di atasnya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi).
4. Tidak mengangkat suara, kecuali apabila dibutuhkan dan tidak menyibukkan diri dengan urusan dunia yang melalaikannya dari perkara akhirat.
5. Tidak membaca Al Qur’an ataupun ayat-ayat lain darinya, karena Rasulullah maupun para sahabat tidak pernah melakukan perbuatan ini. Wallahu a’lam bisshowab.

Senin, 11 Februari 2008

Renungan (2)

Apa beda sebutir air bening di ujung daun dengan sebutir debu di dinding kusam?
Dulu, tiada yang bisa memberi jawab. Tidak ada. Hari ini aku menemukan sendiri jawabannya. Apa bedanya? Tidak ada. Sama sekali tidak ada bedanya…keduanya sama-sama keniscayaan kekuasaan-Nya. Keduanya sama-sama menyucikan, meski hakikat dan fisiknya jelas berbeda.

Dulu aku pernah sendiri bertanya dalam sesak…Apa bedanya tahu dan tidak tahu? Apa bedanya kenal dan tidak mengenal? Apa bedanya ada dan tiada? Apa bedanya sekarang dengan kemarin, satu jam yang lalu, satu menit yang lalu, satu detik yang lalu? Dulu, tiada yang bisa memberi jawab. Hari ini, aku juga tetap tidak tahu. Begitu banyak potongan pertanyaan. Tapi tak mengapa. Setidaknya tetap bisa melihat, mendengar, dan terus berpikir. Ada banyak yang tidak lagi. Tepatnya membutakan diri. Menulikan kepala. Atau membebalkan hati…

“Aku tahu, setiap kali aku membuka sebuah buku, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas.”

Rasa nyaman sering membuat orang sulit berubah. Celakanya, kami seringkali tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu…..Padahal di luar sana, di tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang lebih baik boleh jadi sedang menanti. Kami justru tetap bertahan di pondok reot dengan atap rumbia yang tampias dimana-mana, merasa nyaman, selalu mencari alasan untuk berkata ‘tidak’…

Rasa takut juga selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami seringkali tidak tahu kalau hampir semua yang kami takuti hanyalah sesuatu yang bahkan tidak pernah terjadi…Kami hanya gentar oleh sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. Hanya mereka-reka, lantas menguntai ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa takut itu, menjadikannya tameng untuk tidak mau berubah….

Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalan seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan ‘menyadari’ masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibanding kita. Itu akan memberi pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita selalu meyakini: setiap makhluk berhak atas satu harapan.

Bagi musafir, setelah melalui perjalanan jauh melelahkan, penuh sakit, sendiri, dan sesak, sebuah pemberhentian kecil selalu menjadi oase sejuk pelepas dahaga….Setelah keseharian yang penat, rutinitas yang menjemukan, sebuah kabar gembira kecil selalu menjadi selingan yang menyenangkan….Juga setelah semua penderitaan, semua rasa putus asa melewati lorong panjang nan gelap, sebuah titik cahaya, sekecil apapun nyalanya, selalu menjadi kabar baik. Janji-janji perubahan.
Padahal itu selalu terjadi pada kami. Pemberhentian kecil. Kabar gembira. Titik cahaya. Setiap hari kami menemuinya. Masalahnya, kami selalu lalai mengenalnya, kecuali itu benar-benar sebuah kejadian yang luar biasa…atau jangan-jangan kami telalu bebal untuk menyadarinya, mengetahui pernak-pernik kehidupan selalu dipenuhi oleh janji perubahan…

Kami juga lalai untuk mengerti, terkadang setelah pemberhentian kecil menyenangkan itu, justru jalanan menikung, penuh jurang yang siap menunggu. Terkadang setelah selingan yang menyenangkan itu, beban dan rutinitas menjemukan semakin menyebalkan. Terkadang setelah titik cahaya kecil itu, gelap-gulita sempurna siap mengungkung…membuat semuanya semakin terasa sesak, sakit, dan penuh putus asa…

Normalnya, setiap manusia selalu membenci sebuah proses perubahan. Maka agar proses belajar dan berubah itu menjadi menyenangkan, dibutuhkan pengertian, komunikasi, dan penjelasan bahwa proses itu tidak se-menyebalkan seperti yang dibayangkan, bahkan menyenangkan dan berguna untuk dirinya sendiri.

Lihatlah seekor burung terbang bebas di angkasa. Tanpa beban. Berputar-putar menatap hamparan dunia luas…begitu indah, bukan? Begitu pula harusnya saat seseorang akan menimba ilmu, entah itu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, entah itu untuk sebuah janji perubahan, ia seharusnya sama bebasnya seperti seekor burung. Tanpa beban. Hidup bebas tanpa beban perasaan, tanpa beban kesedihan. Selalu senang memandang luasnya hamparan kesempatan dan janji kebaikan di muka bumi…

Dalam proses kepergian, lazimnya yang pergi selalu lebih ringan dibandingkan yang ditinggalkan. Lebih ringan untuk melupakan… Yang pergi akan menemui tempat-tempat baru, kenalan-kenalan baru, kehidupan-kehidupan baru, yang pelan tapi pasti semua itu akan mengisi dan menggantikan kenangan lama. Sementara yang ditinggalkan lazimnya tetap berkutat dengan segala kenangan itu…

Maha Suci Engkau ya Allah yang telah menciptakan perasaan. Maha Besar Engkau ya Allah yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak punya dan mempunyai seperti Engkau.
Tetapi mengapa kau harus menciptakan perasaan? Mengapa kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan “perasaan” itu pada makhluk ciptaan-Mu? Perasaan kehilangan..perasaan memiliki..perasaan mencintai…
Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami, mengapa?

Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dari-Mu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepada-Mu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karena-Mu.
Katakanlah wahai semua pecinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karena-Nya. Katakanlah semua kerinduan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha mencinta, yang menciptakan dunia dengan kasih-sayangnya, mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatnya. Bagaimanakah dunia jika Allah tidak menciptakan perasaan itu?
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajah-Nya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tidak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak pernah membeku.

Kawan adalah orang yang menyertai kita dalam perjalanan. Mungkin perjalanan yang pendek, bisa juga yang panjang. Perjalanan maknawi maupun yang hakiki.
Dia memang punya tempat tersendiri pada diri ini sehingga tetap saja mengusik hati. Kegembiraannya adalah kegembiraan kita. Kesedihannya seringkali membuat kita meneteskan airmata.
Ia memang bukan orang yang sempurna. Di sana-sini ada kekurangan yang selalu menyerta. Ia pernah bersalah, sebagaimana wajarnya manusia.
Ia juga pernah menyakiti kita, sebagaimana kita pernah juga menyakiti hatinya. Singgungan kata pernah saling menyapa. Ribut-ribut, tak sependapat atau bertengkar pernah terjadi. Namun kemaafan selalu menyertai setiap kesalahannya maupun kesalahan kita.
Ia adalah orang yang bisa memahami kita sebagaimana kita pun bisa memahami dirinya. Kekurangannya bukanlah hal yang menjadikan kita menjauhinya. Dia pun tak pernah menjauh karena kekurangan kita. Di saat banyak orang melupakan temannya, ia selalu ingat pada kita. Jarak bukan penghalang untuk berbagi rasa. Dikala dekat, ia bisa menyebabkan suasana riang gembira. Dikala jauh, kita seringkali merindukannya. Kebaikan yang ia berikan sungguh tak ternilai materi. Memang, ia bukan orang yang terlahir dari rahim yang sama dengan kita, namun ia tetap memiliki hak-hak yang agung pada kita. Persaudaraan iman adalah ikatan kuat, kokoh tak lepas hanya karena terpisahnya jarak, waktu, bahkan kematian.

Doa-Doaku

“ Ya Allah, dengan pengetahuan-Mu tentang yang ghaib dan kekuasaan-Mu atas segala makhluk, hidupkanlah aku selama Engkau tahu hidup itu baik untukku dan matikanlah aku jika mati itu baik untukku.
Aku memohon kepada-Mu perasaan takut kepada-Mu saat sendirian maupun bersama orang lain.
Aku memohon ucapan yang benar saat marah maupun ridho.
Aku memohon kepadamu kesederhanaan saat miskin maupun kaya.
Aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tiada habis-habisnya.
Aku memohon kepada-Mu penyenang hati yang tiada putus-putusnya.
Aku memohon kepada-Mu keridhoan terhadap ketentuan-Mu.
Aku memohon kepada-Mu kesejukan hidup sesudah mati.
Aku memohon kepada-Mu kelezatan memandang wajah-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu kerinduan bertemu dengan-Mu tanpa kesusahan yang menyengsarakan dan tanpa ujian yang menyesatkan.
Ya Allah, hiasilah kami dengan iman dan jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.”

“ Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat cintanya buatku di sisi-Mu.
Ya Allah, segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikan itu sebagai kekuatan untuk mendapatkan yang Engkau cintai.
Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai.”
(HR. Tirmidzi)

renungan (!)

Ingatlah betapa jauh kau menempuh hidup
Dari anak menjadi dewasa
Melawan banyak rasa takut
Melawan ujian dan cobaan
Menahan banyak airmata

Sempurna itu mustahil dalam hidup manusia biasa
Namun lakukanlah segalanya sebaik mungkin
Kau hanya bisa menjalani satu kehidupan untuk menyiapkan bekal
Lakukan apa yang terbaik bagimu
Karena satu-satunya jalan gagaldalam hidup adalah tidak melakukan yang terbaik

Biasakanlah dirimu dengan kebaikan sebab sesungguhnya kebaikan itu adalah suatu kebiasaan dan mari kita berlomba dalam kebaikan untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Ingatkanlah diri kita, kita hanya hidup sementara saja di dunia ini maka jangan terlena. Siapkan bekal menghadap-Nya…

Berlaku jujurlah…
Karena sesungguhnya kejujuran menunjuki pada kebaikan.
Kebaikan menunjuki kepada surga.
Seseorang yang berbuat jujur dan senantiasa berusaha jujur akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur.

Jauhilah dusta..
Karena sesungguhnya dusta menunjuki kepada dosa
Dosa menunjuki kepada neraka
Seseorang yang berdusta dan senantiasa berbuat dusta, akan ditulis di sisi Allah sebagai pendusta

Yakinlah…
Dengan jujur, ikhlas, dan sabar, serta mau mengakui kesalahan, kita akan menemui kebaikan dalam setiap langkah
Hidup adalah pilihan. Kadang kau akan menyukai sesuatu. Tak ingin kehilangan. Mencintai keadaan ini. Namun, kau harus memilih. Ada realita yang tak dapat dipungkiri. Ada hal-hal yang membuatmu suatu hari nanti harus ‘kuat’ meninggalkan hal yang dicintai itu. Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Cepat atau lambat, kita pasti akan berpisah dengan segala yang ada dalam hidup kita, termasuk dengan apa-apa yang kita cintai. Jadi, jika harus kehilangan sekarang, mengapa tidak? Jika itu lebih banyak membawa kemaslahatan dan ridho-Nya, mengapa tidak?

Berat? Memang. Maka tak sedikit orang yang ‘menipu’ dirinya sendiri, menipu batinnya, dengan tetap bersikukuh tak mau meninggalkan hal-hal yang dicintai itu. Keadan ini terlalu nikmat untuk ditinggalkan. Hijrah itu berat!

puisi (tentang CINTA)

Engkaulah kilatan cahaya yang melenyapkan segala jejak dan bayang
Engkaulah bentangan sinar yang menjembatani jurang antara duka mencinta dan bahagia terdera
Engkaulah terang yang kudekap dalam gelap saat bumi bersiap diri untuk selamanya lelap
Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan
Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudera terkelam
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada

Andai kau sadar arti pelitamu..
Andai kau lihat hitamnya sepi dibalik punggungmu..
Tak ‘kan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu denganku

Ajarkan aku…
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
Bangun dari ilusi namun tak memilih pergi
Tunggu aku..
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu…


Mengapa cinta itu begitu misterius?
Engkau tidak akan bisa memahaminya sampai kau mengalaminya sendiri
Ratusan buku mencoba mendefinisikan cinta
Tapi, kau tak ‘kan pernah mengerti
Sampai kau menyelam dalam polemik realitanya
Dan saat itu, kau tahu itu cinta.

Dia datang dengan tiba-tiba
Diam-diam menyusup ke relung-relung sanubari
Hingga ketika kau menyadarinya,
Ternyata hatimu telah tercuri olehnya.

Terkadang cinta tak butuh alasan untuk hadir
Dia datang begitu saja
Dan ketika aku jatuh cinta, aku harus bagaimana?
Mengapa aku merasakan ini?
Oh, hanya Robb-ku yang tahu bagaimana dalamnya perasaan ini
Karena aku selalu mengadu, merintih, dan menangis di hadapan-Nya
Karena aku merasa sangat sesak
Tolong aku…
Ampuni hamba-Mu yang lemah ini…


Terkadang kisah cinta tak seindah dongeng
Terkadang dia begitu memilukan
Terlalu pahit untuk terus dikenang
Namun begitu manis untuk dilupakan.

(buat yang sudah pernah baca SUPERNOVA karya Dewi Lestari,,pasti tahu puisi di atas. sangat dalam maknanya. Buat saudaraku yang sedang 'redup'..betapa aku ingin melihat 'cahaya'-mu kembali,,,'bersinarlah'...:)